A Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad saw. 1. Hijrah, Tiik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah. Wafatnya istri tercinta Sii Khadijah dan Pamannya Abu °alib, yang selalu menjadi pembela utama dari ancaman para kair Quraisy, beban Rasulullah. saw. dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam makin berat. Di sisi.
Salah satu materi PAI kelas 10 adalah materi meneladani perjuangan dakwah Rasululllah Saw di Madinah. Ada banyak keteladanan dalam kisah Nabi Saw pada fase perjuangan di Madinah ini. Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di MadinahA. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke MadinahB. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan SosialC. Strategi Dakwah Nabi di Madinah1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja4. Penaklukan Mekah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Di dalam bab ini, ada berbagai sub pembahasan. Kamu bisa cek daftar isinya ini A. Memahami Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad saw. 1. Hijrah, Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Hijrah secara bahasa artinya berpindah. Adapun dalam pembahasan ini, hijrah didefinisikan sebagai berpindahnya Rasulullah saw. dan para sahabatnya dari Makkah ke Yastrib Madinah. Peristiwa hijrah merupakan titik awal dakwah Rasulullah yang baru. Ketika di Makkah, beliau tidak memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga dalam dakwahnya beliau ditekan oleh kaum kafir Quraisy. Adapun di Madinah beliau memiliki kekuasaan pemerintahan, sehingga beliau lebih leluasa dalam melaksanakan dakwahnya. 2. Faktor-faktor yang Membuat Rasulullah Hijrah ke Madinah Merupakan perintah Allah Swt. Dakwah di Makkah sudah tidak berkembang Masyarakat Madinah memberikan kekuasaan pemerintahan terhadap beliau Penyiksaan dan pemboikotan yang dilakukan kafir Quraisy terhadap kaum muslim B. Substansi Dakwah Nabi saw. di Madinah Substansi adalah inti atau pokok. Dalam hal ini, inti dakwah Nabi Saw. di madinah adalah 1. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin Kaum Muhajirin adalah sebutan bagi pengikut Rasulullah saw. yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Adapun kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang menolong Nabi dan para sahabatnya. Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anśar adalah untuk mengikat setiap pengikut Islam yang terdiri atas berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam. 2. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam Di Madinah, Nabi saw. membentuk masyarakat dengan berlandaskan islam. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang disatukan dengan pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama. Dalam hal ini, beliau menjadikan islam sebagai asas dalam bermasyarakat. Dalam pelaksanaanya beliau mengaplikasikan beberapa hal, yaitu Kebebasan beragama Melaksanakan setiap hukum islam Menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan 3. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi, dan Sosial Selain mengajarkan ahlak dan ibadah, beliau saw. juga mengajarkan urusan-urusan keduniaan. Beliau mampu menggabungkan aspek keduniaan dan keakhiratan menjadi sebuah sinergi yang begitu brilian. Pengaruh beliau hingga saat ini masih terasa oleh seluruh kaum muslim di dunia. C. Strategi Dakwah Nabi di Madinah Sebagai seorang pemimpin dan politisi, Nabi Saw. membuat berbagai strategi untuk mencapai tujuan yang beliau inginkan. Diantara strategi tersebut ialah 1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar-dasar kehidupan bermasyarakat yang dibangun Nabi adalah seperti berikut Membangun masjid Membangun ukhuwah Islamiyah Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim 2. Melakukan Politik Luar Negeri dengan Negara Asing Politik luar negeri islam adalah dengan dakwah dan jihad. Ketika suatu kaum/Negara sudah beliau dakwahi agar masuk islam atau tunduk kepada aturan islam dengan membayar jizyah, dan mereka menolak juga menentang keras islam maka kaum tersebut akan diperangi oleh Rasulullah saw. Hal inilah yang dialami oleh kaum Quraisy. Mereka terus menentang keras dakwah Nabi. Sehingga akhirnya terjadilah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum kafir Quraisy, diantaranya Perang Badar Perang Uhud Perang Ahzab Selain itu Nabi Muhammad juga memerangi musuh-musuhnya selain kaum Quraisy, diantaranya adalah dalam Perang Hunain Perang Tabuk Perang Mu’tah 3. Surat Nabi Muhammad saw. kepada Para Raja Genjatan senjata antara Nabi Muhammad saw. dan musyrikin Quraisy telah memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. untuk melirik negeri-negeri lain sambil memikirkan cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang ditempuh Nabi Muhammad saw. adalah dengan berkirim surat kepada raja-raja, para penguasa negeri-negeri tersebut. Di antara raja-raja yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw. adalah raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak satu pun dari raja-raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi Muhammad saw. Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang menolak dengan baik dan simpati dan ada pula yang menolak dengan kasar sepert yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia tidak sekadar menolak, bahkan utusan Nabi Muhammad saw. ia bunuh dengan kejam. 4. Penaklukan Mekah Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi Muhammad saw. dan pasukannya memasuki Mekah dan berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Akhirnya Makkah pun berada dalam kekuasaan dan pemerintahan islam. Nah itulah berbagai peristiwa di Madinah yang menjadi dasar materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah Saw di Madinah. Semoga bisa bermanfaat. Post Views 3,505
B Tahapan Periode Mekah. Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan: Tahapan dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi); berlangsung selama tiga tahun. Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah.
A. Kompetensi Inti KI KI-2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar KD Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah. Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah. Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Diunduh dari C. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu a. Menerangkan substansi dakwah Rasulullah saw. di Mekah. b. Menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. c. Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. d. Menjelaskan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah. e. Mendemonstrasikan atau menyimulasikan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah. f. Menjadikan substansi dan strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran dan sumber keteladanan. D. Pengembangan Materi Pengembangan materi ini disajikan sebagai bahan pengayaan dalam menerapkan perilaku perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik, benar, dan berkelanjutan agar peserta didik benar-benar dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, bahkan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Proses penerapan perilaku mulia, khususnya dalam hal mampu menerapkan perilaku perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah ini dapat berhasil dan terjadi, jika guru memfasilitasi peserta didik dengan hikmah dan keteladanan. Pengembangan materi substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di Mekah, serta perilaku yang patut diteladani dari perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah tersebut antara lain seperti berikut. a. Menganalisis perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dari berbagai sumber baik media cetak maupun elektronik b. Membacakan dalil-dalil naqli sebagai dasar perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan nada yang khidmad, menarik, dan indah. c. Menyebutkan silsilah keturunan Rasulullah saw. d. Menjelaskan makna perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan menggunakan ICT. e. Menjelaskan contoh dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan menerapkan berbagai jenis cara berdakwah, yang lebih mengantarkan pada kreativitas dan inovasi pembelajaran. f. Mendemonstrasikan bacaan hadis-hadis yang terkait dan mendukung lainnya, tentang perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah. Diunduh dari g. Meneliti secara lebih mendalam bentuk perilaku yang patut diteladani dari perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah dengan menggunakan IT. h. Menjelaskan makna perilaku perjuangan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. di Mekah yang patut diteladani dengan menggunakan IT. i. Mengembangkan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan Rasulullah saw. di Mekah menjadi pengembangan pembelajaran dengan menggunakan IT, membuat powerpoint, animasi, demonstrasi, simulasi menjadi video atau ilm pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran dan sumber keteladanan, bahkan untuk meraih cita-cita. E. Proses Pembelajaran a. Persiapan 1 Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyapa, berdoa, dan tadarus membaca al-Qur’ān surah pendek pilihan atau ayat hafalan yang sudah dipelajari; dengan lancar dan benar atau surat yang sesuai dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya, śalatu¥ā’ atau śalatsunnah lainnya, jika memungkinkan, sebagai modiikasi pembukaan pembelajaran, guna pembentukan sikap dan perilaku peserta didik secara bersama-sama berjama’ah. 2 Memperhatikan kesiapan, semangat dan kelengkapan peserta didik, dengan memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, dan mengorganisir kelas dan posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan, berdasarkan metode dan model pembelajaran. 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai dari materi pembelajaran, yaitu “ perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”. 4 Model pengajaran yang dapat dipersiapkan dan digunakankan sebagai alternatif dalam kompetensi ini adalah, Debate Learning, Jig Show, Role Playing, mengembangkan kemampuan dan keterampilan skill peserta didik. b. Pelaksanaan Pada kegiatan ini guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar serta penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik dan tujuan materi “perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”, berdasarkan situasi dan kondisi. Diunduh dari 1 Membuka Relung Hati Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi dengan menyajikan kajian “Membuka Relung Hati” yang terdapat pada setiap awal bab penyajian buku peserta didik. Dalam hal ini, buku teks peserta didik menyajikan kisah Cahaya Ilahi di Hati Pembunuh Bayaran’, yang menjelaskan perilaku kejahatan Suraqah bin Malik terhadap Rasulullah saw, tatkala Rasulullah saw dalam perjalanan dari Mekah untuk hijrah ke Madinah, tapi Rasulullah saw. dia yang ingin membunuh Rasulullah saw. Tapi justru Rasulullah saw membalasnya dengan kemuliaan’. Guru menyajikan kisah ini sebagai proses pengamatan awal pembentukan pemahaman terhadap penghayatan dan pengamalan agama peserta didik, yang terkait dengan kajian “Perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”. Kemudian, guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi, melakukan dan mengerjakan tugas Aktivitas 1 Setelah membaca kisah di atas, kemukakan pendapat kamu tentang kisah tersebut. Kemudian, pelajaran apa saja yang dapat dipetik dari kisah di atas! “Membuka Relung Hati” ini dapat pula dikembangkan melalui penayangan video, ilm, gambar, cerita, atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang berisikan penjelasan yang setara, atau yang lebih kreatif dan inovatif, yang terkait dengan kajian “ Perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, dengan langkah-langkah sebagai berikut. a Peserta didik secara individu maupun klasikal diminta untuk melihat dan mencermati kajian “Membuka Relung Hati” tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah melalui tayangan video, ilm, gambar, cerita, atau guntingan kertas yang sudah dibuat media by design berdasarkan tema kajian. b Guru meminta peserta didik untuk menanggapi dengan pertanyaan atau pernyataan, baik secara individu maupun kelompok. c Berdasarkan tayangan video, ilm, gambar, cerita, atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang berisikan penjelasan tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Guru memberikan penguatan dan Diunduh dari penjelasan kepada peserta didik agar proses mencermati dalam kajian “Membuka Relung Hati” baik secara individu ataupun klasikal berlangsung secara lengkap, baik, dan benar 2 Mengkritisi Sekitar Kita a Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan kajian yang terdapat pada kolom “Mengkritisi Sekitar Kita” berdasarkan kajian yang terdapat pada buku peserta didik, yang merupakan kajian fenomena sosial yang timbul dan berkembang, terkait dengan masalah “perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”, yaitu dengan mencermati wacana Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus dimiliki untuk mencapai kesuksesan’ b Kemudian, guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi, melakukan dan mengerjakan tugas. Aktivitas 2 Setelah membaca wacana di atas, carilah melalui beberapa literatur tentang orang-orang yang sukses dalam hidupnya! Orang tersebut boleh dari kalangan sahabat Nabi atau generasi berikutnya hingga orang yang masih hidup saat ini. Usahakan satu dengan yang lainnya berbeda tokoh. c Guru dapat mengembangkan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Mengkritisi Sekitar Kita” dalam bentuk kajian yang setara atau yang lebih kreatif dan inovatif, yang terkait dengan kajian “Perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah”, melalui video, ilm, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design. d Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diminta untuk mempersiapkan pertanyaan yang berkaitan dengan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Mengkritisi Sekitar Kita” atau video, ilm, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang setara berisikan penjelasan tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, untuk dapat mengetahui keberhasilan proses mengamati materi kajian yang telah dilakukan peserta didik. e Setiap peserta didik atau wakil kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan, peserta didik atau kelompok lain menanggapi dan menjawab pertanyaan-Diunduh dari pertanyaan, sekaligus berfungsi melahirkan berpikir kritis dan membangun dinamika, dan kreativitas proses pembelajaran dalam menanamkan dan mengembangkan jiwa sosial peserta didik. f Guru memberikan pengarahan, penguatan dan penjelasan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkembang, agar lebih logis, terinci, dan sistematis terkait dengan pertanyaan-pertanyaan peserta didik, dalam upaya mencermati dan memahami kajian tentang perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. 3 Memperkaya Khazanah Dalam kajian “Memperkaya Khazanah”, guru memfasilitasi, membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk mampu menemukan dan melahirkan analisis kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Oleh karena itulah pada proses pembelajaran materi ini, guru sangat diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada peserta didiknya dalam mengakses beragam sumber belajar yang mengantarkan perserta didik menemukan nilai-nilai dan kualitas pemahaman dan penganalisisan tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah yang bermanfaat, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Dalam hal ini, pada buku teks peserta didik untuk memperkaya khazanah disajikan bahan kajian A. Memahami Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah. 1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah. a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama b. Ajaran-ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah 1 Akidah 2 Akhlak Mulia 2. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah 1. Dakwah Secara Rahasia/Diam-diam al-Da’wah bi al-Sirr Berdakwah secara diam-diam atau rahasia da’wah bi al-sirr ini dilaksanakan Rasulullah saw. selama lebih kurang tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat dijarkan dan disebarluaskan secara terbuka. 2. Dakwah Secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr Dakwah secara terang-terangan dimulai ketika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Mekah. Seiring Diunduh dari dengan turun pula wahyu Allah Swt. agar Rasulullah saw. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Mengenai hal tersebut, Allah Swt. berirman, yang artinya “Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” al-Hijr/1594. Baca pula irman Allah Swt dalam asy-Syu’āra/26214-216. B. Reaksi Kair Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw. Alasan kaum kair menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullas saw, diantaranya adalah 1. Kesombongan dan keangkuhan 2. Fanatisme buta terhadap leluhur 3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan C. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan para pengikutnya 1. Perlakuan penghinaan, kasar, keji dan kotor dari Abu Jahl, Uqbah bin Abi MU’it, Abu Lahab beserta istrinya Ummul Jamil. 2. Adanya pemboikotan Quraisy atas kaum muslimin. 3. Perjanjian Aqabah 4. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin 1. Hijrah ke Abisinia Habsyi 2. Hijrah ke Madinah Kemudian guru memfasilitasi peserta didik untuk menanggapi, melakukan dan mengerjakan tugas Aktivitas 3 Agar ingatan anda tentang sejarah perjuangan dakwah di Mekah semakin melekat, coba anda buat tabel tentang perjuangan dakwah di atas! Mintalah petunjuk guru untuk melakukannya! Guru menekankan tujuan dan hikmah tentang dasar kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, sebagai dasar dari pemahaman dan penganalisisan, kemudian mengembangkannya ke dalam langkah-langkah pembelajaran berikut. a. Meneliti secara lebih mendalam kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, berdasarkan tujuan dan hikmah melalui sumber-sumber belajar lainnya baik cetak maupun elektronik, atau dengan menggunakan IT. Diunduh dari b. Agar peserta didik dapat lebih kreatif dalam menunjukkan dan menerapkan pemahaman yang bermanfaat, guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan kajian tentang pemahaman dan penganalisisan trhadap tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, dengan cara berikut a. Mengingatkan tema diskusi yaitu, memahami kajian perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, kemudian guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok. b. Mengarahkan dan mengendalikan diskusi dengan, menunjuk perwakilan dari setiap kelompok untuk mengatur, mengendalikan dan menemukan penjelasan lebih rinci dalam memahami dan menganalisis tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. c. Guru meminta peserta didik menyampaikan, mengemukakan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang macam-macam temuan, identiikasi dan pengembangan pemikiran penjelasan sehingga lebih mendapatkan penguatan terhadap pemahaman dan penganalisisan, terkait dengan tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah sehingga dapat diterapkan dalam memahami kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. d. Memotivasi kelompok lainnya untuk memperhatikan, menyimak dan memberikan tanggapan. e. Di dalam pelaksanaannya guru langsung menilai semua aktivitas pembelajaran dan diskusi peserta didik yang berlangsung. f. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan hasil diskusi dan hasil presentasi sehingga lebih aplikatif dalam memahami dan menganalisis tujuan dan hikmah perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. g. Guru memberikan penguatan, penjelasan tambahan dan sekaligus hasil penilaian berdasarkan proses perkembangan diskusi yang dilakukan peserta didik. 4 Menerapkan Perilaku Mulia Dalam kajian “Menerapkan Perilaku Mulia”, guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan memfasilitasi, membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk mampu melahirkan perilaku senantiasa meneladani perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah. Hal ini akan dapat lebih berhasil dan terjadi, jika guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik Diunduh dari dengan hikmah dan keteladanan. Guru sangat diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada peserta didiknya dalam mengakses beragam sumber belajar yang mengantarkan perserta didik menemukan nilai-nilai dan kualitas perilaku teladan Rasulullah saw. dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, yang kemudian dapat diterapkannya dengan baik dan benar di rumah, sekolah, dan masyarakat. Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan memfasilitasi peserta didik materi yang terdapat dalam kajian “Menerapkan Perilaku Mulia” yaitu perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode Mekah di antaranya adalah A. Memiliki Sikap Tangguh. Dalam upaya meraih kesuksesan diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas kemusyrikan. Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya a. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang tinggi. b. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya. c. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung jawab. d. Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan. e. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari. B. Memiliki Jiwa Berkorban. Perngorbanan mereka tidak hanya berupa harta, keluarga yang ditinggalkan, bahkan rela meregang nyawa untuk memperjuangkan kemerdekaan beragama dan berbangsa. Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari misalnya berupa 1. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat. 2. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. 3. Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Diunduh dari Guru dapat mengembangkan bahan kajian yang terdapat pada kolom “Menerapkan Perilaku Mulia” dalam bentuk video, ilm, gambar, cerita atau dengan memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat media by design yang berisikan penjelasan tentang perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, sebagai kajian yang setara, atau yang lebih kreatif dan inovatif, sebagai dasar dari penanaman dan penerapan perilaku mulia, kemudian mengembangkannya ke dalam langkah-langkah pembelajaran a. Meneliti secara lebih mendalam bentuk perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah melalui sumber-sumber belajar lainnya baik cetak maupun elektronik, atau dengan menggunakan IT, b. Menampilkan contoh perilaku teladan berdasarkan tambahan bacaan ayat al-Qur’ān dan hadis-hadis serta kisah-kisah teladan yang mendukung lainnya, tentang perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, melalui presentasi, demonstrasi dan simulasi. c. Di dalam pelaksanaannya, guru langsung menilai semua aktivitas presentasi, demonstrasi dan simulasi peserta didik yang berlangsung. d. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan hasil presentasi, demonstrasi dan simulasi, sehingga lebih aplikatif dalam menerapkan perilaku teladan Rasulullah saw, dalam perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, sebagai sumber kemuliaan diri. e. Guru memberikan penguatan, penjelasan tambahan dan sekaligus hasil penilaian berdasarkan proses perkembangan presentasi, demonstrasi dan simulasi yang dilakukan peserta didik. c. Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individu maupun kelompok menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai dengan yang terdapat dalam buku teks peserta didik pada kolom rangkuman, dan melakukan penilaian dari proses komunikasi yang berkembang. Melakukan releksi untuk mengevaluasi semua rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung Diunduh dari 1 Melaksanakan releksi dan kesimpulan sebagaimana yang terdapat dalam buku teks peserta didik pada kolom rangkuman’, serta mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya, dalam menerapkan perilaku perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, baik di rumah, di sekolah dan maupun di masyarakat. 2 Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut pada kolom “Menerapkan Perilaku Mulia”, guru membimbing peserta didik untuk memberikan tanda √ pada kolom selalu’, sering’, jarang’ atau sudah menerapkannya dengan baik’, kadang-kadang menerapkannya, akan menerapkannya’, dll guru dapat mengembangkannya berdasarkan situasi dan kondisi. 3 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok, bagi peserta didik yang belum menguasai pembelajaran perjuangan dakwah Rasulullah saw. di Mekah, melakukan kegiatan remedial, atau pengembangan materi bagi peserta didik yang lebih berkembang secara kreatif, inovatif dan produktif. 4 Menyampaikan tema dan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. F. Penilaian Guru dapat melakukan penilaian berdasarkan sajian evaluasi yang terdapat pada buku peserta didik, berupa Uji Pemahaman, Uji Penerapan perilaku dan Releksi, serta melakukan pengembangan penilaian sebagaimana contoh di bawah ini a. Releksi Berilah tanda “cek” yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-pernyataan yang tersedia! No Pernyataan Kebiasaan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 1 Saat kegiatan ekstrakurikuler saya melaksanakan śalat. 2 Saya berusaha mematuhi peraturan sekolah meskipun tidak ada guru yang mengawasi. Diunduh dari 3 Saya berusaha mengingatkan dan menegur teman yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib sekolah. 4 Saya merasa tenang dan tenteram jika mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah. 5 Saya merasa senang dan gembira bila mengingatkan dan menegur teman yang melanggar peraturan dan tata tertib sekolah. 6 Saya berusaha mengajak teman-teman untuk melaksanakan śalat. 7 Saya merasa menyesal bila meninggalkan śalat. a. Penilaian pengamatan Releksi skor penilaiannya Selalu skor 4 Sering skor 3 Jarang skor 2 Tidak Pernah skor 1 Nilai akhir = jumlah skor yang diperoleh peserta didik skor tertinggi 4 × 100 b. Diskusi Aspek dan rubrik penilaian 1 Kejelasan dan kedalaman informasi a Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 100. b Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 75. c Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap, skor 50. d Jika kelompok tersebut tidak dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi, skor 25. Diunduh dari Contoh Tabel No. Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai Jumlah Skor Nilai Ketuntasan Tindak Lanjut Kejelasan dan Kedalaman Informasi T TT R P 1. Dst. 2 Keaktifan dalam diskusi a Jika kelompok tersebut berperan sangat akif dalam diskusi, skor 100. b Jika kelompok tersebut berperan akif dalam diskusi, skor 75.
TopPDF Bab 5 Meneladani Perjuangan Rasullah SAW di Mekah - 123dok.com. Notula Kajian Wawasan Islam Featuring 2" - Salam UI 24 Islam NU Online. MATERI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW KEPADA KAFIR MAKKAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana. this file 1255 2648 1 SM. PIAGAM MADINAH SEBAGAI PESAN DAKWAH
Materi meneladani perjuangan dakwah Rasulullah Saw di Mekkah adalah materi PAI bab 5 yang pembahasannya ada pada semester 1 kelas 10. Keteladanan Beliau perlu kita sama sama ambil sebagai seorang muslim. Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di MekahA. Memahami Al-Qur’ān, Hadis, dan Ijtihād sebagai Sumber Hukum Islam1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah PAIa. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertamab. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah1 Aqidah2 Akhlak Mulia2. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekaha. Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam al-Da’wah bi al-Sirrb. Dakwah secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-JahrB. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para PengikutnyaD. Perjanjian AqabahE. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin Materi Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di Mekah Terdapat beberapa sub pembahasan yang ada dalam materi ini. Untuk lebih simple, kamu bisa cek daftar isi ini A. Memahami Al-Qur’ān, Hadis, dan Ijtihād sebagai Sumber Hukum Islam 1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah PAI a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama Menurut beberapa riwayat yang śaĥiĥ, Nabi Muhammad saw. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadlan saat usianya 40 tahun. Saat itu wahyu diturunkan ketika Nabi Muhammad saw sedang berada di Gua Hira. Adapun wahyu yang pertama turun adalah al-Alāq/961-5 yang artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan menulis, membaca. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” b. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah 1 Aqidah Aqidah secara bahasa diambil dari kata al-aqdu yang artinya ikatan. Sedangkan menurut istilah, akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diemban Rasulullah saw. untuk disebarkan kepada masyarakat Makkah. Banyak sekali ayat al-Qur’ān yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna. Allah Swt. berfiman yang artiya “Katakanlah Muhammad, “Dialah Allah Swt., Yang Maha Esa. Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu. Allah Swt. tiak beranak dan tiak pula diperanakkan. Dan tiak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” al Ikhlaś/1121-4. Nabi Muhammad saw. terus menyampaikan ajaran keimanan, sehingga akhirnya banyak masyarakat Makkah yang beriman kepada Allah. Iman mereka pun bukan iman yang main-main. Iman mereka amatlah kuat. Dengan kekuatan imannya lah, mereka mampu menghadapi segala macam tantangan dan rintangan dari kaum kafir Quraisy. 2 Akhlak Mulia Di Makkah, Nabi juga mengajarkan ahlak mulia di tengah-tengah manusia. Beliau tampil di depan masyarakat sebagai sosok yang penuh dengan kemuliaan, bahkan sejak sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah memiliki ahlak yang sangat mulia. Nabi Muhammad saw. dikenal sebagai sosok yang suka menolong dan meringankan beban orang lain. Ia juga membangun dan memelihara hubungan kekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad saw. tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormat setip orang, dan memuliakan tamu. Selain itu, beliau juga mengajak agar sikap dan perilaku tidak terpuji yang dilakukan masyarakat Arab sepert berjudi, meminum minuman keras khamr, berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya untuk ditiggalkan. 2. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah Dalam mendakwahkan ajaran¬-ajaran Islam yang sangat fundamental dan universal, Rasulullah saw. tiak sertamerta melakukannya dengan tergesagesa. Ia mengerti benar bagaimana kondisi masyarakat Arab saat itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan praktik-praktik kemunkaran. Mengubah pola pikir dan kebiasaan¬kebiasaan atau adat-istiadat bangsa Arab khususnya kaum Quraisy bukanlah perkara mudah. Karenanya ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu a. Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam al-Da’wah bi al-Sirr Rasulullah saw. memulai dakwahnya secara sembunyi-¬sembunyi al-Da’wah bi al-Sirr. Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala. Pada tahap ini, Rasulullah saw. memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orangorang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya. b. Dakwah secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr Dakwah secara terang¬-terangan terbuka dilakukan setelah perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’arā/26214-216 dan Surah al-Ĥijr/1594. Pada fase dakwah inilah, Nabi dan para sahabat mulai mendapatkan cobaan berat dari kaum Quraisy. Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy. Nabi dan para sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan, namun Nabi Menolak bujukan tersebut. Setelah ejekan, siksaan, dan ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy pun memboikot Nabi dan para sahabatnya. B. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw. Sebagaimana sudah disinggung di bagian sebelumnya, bahwa reaksi kafir Quraisy terhadap dakwah Nabi amatlah keras. Namun yang menjadi pertanyaan, apa yang menyebabkan mereka keras dan tidak suka terhadap dakwah Nabi? Setidaknya ada beberapa alasan, yaitu Kesombongan dan keangkuhan Fanatisme buta terhadap leluhur Eksistensi dan persaingan kekuasaan C. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para Pengikutnya Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu’iţ melihat Rasulullah saw. berţawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim. Kaum Quraisy memutuskan segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan Bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan ini dibuat dalam bentuk piagam, ditandatangani bersama dan digantungkan di Ka’bah. Peristia ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama tiga tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslimin. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Mekah. D. Perjanjian Aqabah Setelah orang-orang Quraisy tiak mau menerima dakwah Nabi, ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orang-¬orang Țaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir, dan dilempari. Nabi tidak berputus asa. Beliau terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah setip tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orang¬orang Madinah dan Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah. Perjanjian Aqabah adalah perjanjian Nabi dengan 12 orang penduduk Yastrib Madinah yang dilakukan di bukit Aqabah. Perjanjian inilah yang menjadi cikal bakal hijrahnya nabi ke Madinah. E. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin Untuk menghindari bahaya penyiksaan, Nabi Muhammad saw. memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah. Dalam sejarah islam, terdapa dua hijrah yang dilakukan oleh kaum muslimin, yaitu Hijrah ke Abisinia Habsyi Hijrah ke Madinah Perjuangan beliau sungguh sangat luar biasa. Keteladanan Rasulullah Saw selama berdakwah di Mekkah bisa kita teladani bersama sama semampu kita. Post Views 2,032
Meneladani Perjuangan Rasulullah dan Para Sahabat di Madinah - Tauladan yang dapat di ambil dari Perjuangan Rasulullah dan Para Sahabat di . Madinah Materi : Karena keselamatan Nabi Muhammad SAW dan Kaum Muslimin di Makkah sangat terganggu dan terancam oleh kaum kafir Qurays sehingga dakwah ajaran Islam tidak dapat dilaksanakan dengan
KATA PENGANTARPuji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah PAI yang berjudul Makalah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di Mekah ini dapat bermanfaat bagi kita Juni 2023PenyusunDAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahBAB II PEMBAHASANA. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Mekah1. Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu Pertama2. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah SAW di MekahB. Strategi Dakwah Rasulullah SAW di Mekah1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Al-Da’wah bi al-Sirr2. Dakwah secara Terang-terangan Al-Da’wah bi al-JahrC. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW1. Kesombongan dan Keangkuhan2. Fanatisme Buta terhadap Leluhur3. Eksistensi dan Persaingan KekuasaanD. Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW dan Para PengikutnyaE. Perjanjian AqabahF. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin1. Hijrah ke Abisinia Habsyi2. Hijrah ke MadinahBAB III PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKADownload Contoh Makalah Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW di IPENDAHULUANA. Latar BelakangSaat itu, Mekah merupakan kota pusat perdagangan dan peribadatan orang Arab. Mereka menyembah dan memuja patung atau berhala sebagai Tuhan. Ratusan patung atau berhala terdapat di Kabah, di antaranya berhala yang terbesar dan terpopuler, yaitu Latta, Uzza, dan Manat. Menurut mereka berhala-berhala itu anak tuhan yang berkuasa mendatangkan syafaat. Penduduk Mekah sangat memperhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan mewah. Mereka juga menjualbelikan budak belian dan Mekah gemar minum-minuman keras, berjudi, dan berzina serta berlomba-lomba mencari kedudukan atau harta benda. Mereka tenggelam dalam kehidupan duniawi tanpa mengindahkan kehidupan akhirat. Bangsa Arab pada saat itu terpecah menjadi suku-suku kabilah yang saling membanggakan diri dengan suku mereka masing-masing. Kabilah-kabilah itu hidup bebas dan memiliki aturan tersendiri. Sering terjadi pertikaian, berselisih paham bahkan peperangan antara mereka yang disebabkan perkara-perkara kecil atau memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu mereka tidak pernah bersatu dan memiliki orang Arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang didasarkan pada keturunan, kebangsawanan, atau kekayaannya. Seseorang yang berakhlak baik dan berilmu belum tentu mendapatkan penghargaan atau kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan bangsawan. Bangsa Arab, khususnya Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan tinggi dari bangsa Arab lainnya. Dalam kabilah Quraisy, terdapat golongan-golongan keluarga besar yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Oleh karena itu, jika orang Quraisy tunduk kepada Muhammad saw., hal itu sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW., bani Abdul Muthalib. Dengan hal itu pula mereka tidak akan dapat membedakan antara kenabian dan Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikutBagaimana substansi dakwah Rasulullah SAW di Mekah?Bagaimana strategi dakwah Rasulullah SAW di Mekah?Bagaimana reaksi kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW?Apa saja contoh-contoh penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW dan para pengikutnya?Faktor apa yang menyebabkan terjadinya perjanjian Aqabah?Bagaimana peristiwa hijrah kaum muslimin?BAB II PEMBAHASANA. Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Mekah1. Kerasulan Nabi Muhammad SAW dan Wahyu PertamaMenurut beberapa riwayat yang sahih, Nabi Muhammad SAW. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW., yaitu al-Alāq. Nabi Muhammad SAW. diperintahkan membacanya, namun Rasulullah SAW. berkata bahwa ia tidak dapat membaca. Malaikat Jibril mengulangi permintaannya, tetapi jawabannya tetap sama. Kemudian, Jibril menyampaikan firman Allah Swt. yaitu al-Alāq/961-5 sebagai “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan menulis, membaca. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5Itulah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. sebagai awal diangkatnya sebagai rasul. Kemudian, Nabi Muhammad SAW. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat al-Qur’ān turun disertai oleh Asbābun Nuzûl sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat. Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Musḥaf yang juga dinamakan al-Qur’ Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah SAW di Mekaha. AqidahRasulullah SAW. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tauhid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Ia sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt. Karena itu, Allah Swt. Maha Kuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya. Ia Maha Agung Mulia, sedangkan manusia rendah dan hina. Selain Maha Pencipta dan Maha Kuasa, Ia pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia. Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang tidak diketahuinya dan cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan keimanan merupakan ajaran utama yang diembankan kepada Rasulullah SAW. yang bersumber kepada wahyuwahyu Ilahi. Banyak sekali ayat al-Qur’ān yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna. Allah Swt. berfirman yang artinya “Katakanlah Muhammad, “Dialah Allah Swt., Yang Maha Esa. Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu. Allah Swt. tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” al-Ikhlaś/1121-4Ajaran tauhid ini berbekas sangat dalam di hati Nabi dan para pengikutnya, sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan, dan tak tergoyahkan. Dengan keyakinan ini, para sahabat sangat percaya bahwa Allah Swt. tidak akan membiarkan mereka dalam kesulitan dan penderitaan. Dengan keyakinan ini pula, mereka percaya bahwa Allah Swt. akan memberikan kebahagiaan hidup kepada mereka. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat terbebas dari pengaruh kekayaan dan kesenangan duniawi. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat mampu bersabar dan bertahan serta tetap berpegang teguh pada agama ketika mereka mendapatkan tantangan dan siksaan yang amat keji dari pemuka-pemuka Quraisy. Dengan keyakinan seperti ini pulalah, Nabi Muhammad SAW. dapat mengatakan dengan mantap kepada Abu Thalib, “Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan. Biarlah nanti Allah Swt. yang akan membuktikan apakah saya memperoleh kemenangan berhasil atau binasa karenanya”.Ini pula yang menjadi rahasia mengapa Bilal bin Rabbah dapat bertahan atas siksaan yang ia terima dengan tetap mengucapkan “Allah Maha Esa” secara Akhlak MuliaDalam hal akhlak, Nabi Muhammad SAW. tampil sebagai teladan yang baik ideal. Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh masyarakatnya sebagai al-Amin yang dapat dipercaya. Selain itu, Nabi Muhammad SAW. merupakan sosok yang suka menolong dan meringankan beban orang lain. Ia juga membangun dan memelihara hubungan kekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad SAW. tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormati setiap orang, dan memuliakan tamu. Selain itu, Nabi Muhammad SAW. juga tampil sebagai sosok yang berani dalam membela kebenaran, teguh pendirian, dan tekun dalam Muhammad SAW. mengajak agar sikap dan perilaku yang tidak terpuji yang dilakukan masyarakat Arab seperti berjudi, meminum minuman keras khamr, berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya untuk ditinggalkan. Selain karena pribadi Nabi Muhammad SAW. dengan akhlaknya yang luhur, ajaran untuk memperbaiki akhlak juga bersumber dari Allah Swt. dalam Firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah Swt. agar kamu mendapat rahmat.” al-Ḥujurāt/4910Keterangan di atas memberikan penjelasan kepada kita, bagaimana Rasulullah SAW. memadukan teori dengan praktik. Ia mengajarkan akhlak mulia kepada masyarakatnya, sekaligus juga membuktikannya dengan perilakunya yang sangat luhur. Akhlak Rasulullah SAW. adalah apa yang dimuat di dalam al-Qur’ān itu sendiri. Ia tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mencontohkan dengan akhlak terpuji. Hal ini diakui oleh seorang penulis Barat, Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” dengan menempatkan Rasulullah SAW. sebagai manusia tersukses mengubah perilaku manusia yang biadab menjadi manusia yang Strategi Dakwah Rasulullah SAW di MekahDalam mendakwahkan ajaran-ajaran Islam yang sangat fundamental dan universal, Rasulullah SAW. tidak serta-merta melakukannya dengan tergesa-gesa. Ia mengerti benar bagaimana kondisi masyarakat Arab saat itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan praktik-praktik kemungkaran. Mengubah pola pikir dan kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat bangsa Arab khususnya kaum Quraisy bukanlah perkara mudah. Kebiasaan yang telah dilakukan secara Jabal Tsur, salah satu tempat Rasulullah turun-temurun sejak ratusan tahun melakukan strategi dakwah. Silam, ditambah lagi dengan pengaruh agama Nasrani dan Yahudi yang sudah dikenal lama bahkan sudah banyak dua tahapan yang dilakukan Rasulullah SAW. dalam menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Al-Da’wah bi al-SirrAgar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalangan masyarakat Quraisy, Rasulullah SAW. memulai dakwahnya secara sembunyi-sembunyi al-Da’wah bi al-Sirr. Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala. Pada tahap ini, Rasulullah SAW. memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya. Rumah Rasulullah SAW Dārul Arqam dijadikan sebagai pusat kegiatan tempat itulah, ia menyampaikan risalah-risalah tauhid dan ajaran Islam lainnya yang diwahyukan Allah Swt. kepadanya. Rasulullah SAW. secara langsung menyampaikan dan memberikan penjelasan tentang ajaran Islam dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan agama nenek moyang mereka, yaitu dari menyembah berhala menuju penyembahan kepada Allah Swt. Karena sifat dan pribadinya yang sangat terpercaya dan terjaga dari hal-hal tercela, tanpa ragu para pengikutnya, baik dari kalangan keluarga maupun para sahabat menyatakan ketauhidan dan keislaman mereka di hadapan Rasulullah pertama as-sābiqunal awwalūn yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW. dan menyatakan keislamannya adalah Siti Khadijah istri, Ali bin Abi Ţhalib adik sepupu, Zaid bin Harisah pembantu yang diangkat menjadi anak, dan Abu Bakar Siddik sahabat. Selanjutnya secara perlahan tetapi pasti, pengikut Rasulullah SAW. makin bertambah. Di antara mereka adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Said bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Ṭaha bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah bin Khattab dan suaminya Said bin Zaid alAdawi, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa orang lainnya yang berasal dari suku secara diam-diam atau rahasia al-Da’wah bi al-Sirr ini dilaksanakan Rasulullah SAW. selama lebih kurang tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah SAW. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara Dakwah secara Terang-terangan Al-Da’wah bi al-JahrDakwah secara terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr dimulai ketika Rasulullah SAW. menyeru kepada orang-orang Mekah. Ia berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak dengan suara lantang memanggil mereka. Beberapa keluarga Quraisy menyambut seruannya. Kemudian, ia berpaling kepada sekumpulan orang sambil berkata, “Wahai orang-orang! Akankah kalian percaya jika saya katakan bahwa musuh Anda sekalian telah bersiaga di sebelah bukit Safa ini dan berniat menyerang nyawa dan harta kalian?” Mereka menjawab, “Kami tak mendengar Anda berbohong sepanjang hayat kami.” Ia lalu berkata, “Wahai bangsa Quraisy! Selamatkanlah dirimu dari neraka. Saya tak dapat menolong Anda di hadapan Allah Swt. Saya peringatkan Anda sekalian akan siksaan yang pedih!” Ia menambahkan, “Kedudukan saya seperti penjaga, yang mengamati musuh dari jauh dan segera berlari kepada kaumnya untuk menyelamatkan dan memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan datang.”Seiring dengan itu, turun pula wahyu Allah Swt. agar Rasulullah SAW. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Mengenai hal tersebut, Allah Swt. berfirman, yang artinya “Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” al-Ḥijr/1594. Baca pula firman Allah dalam asy-Syua’ara/26 ayat-ayat di atas, Rasulullah SAW. yakin bahwa sudah saatnya ia dan para pengikutnya untuk menyebarluaskan ajaran Islam secara terbuka dan terang-terangan. Dengan dukungan istrinya Siti Khadijah, paman yang setia membelanya, yaitu Abu Thalib, serta para sahabat dan pengikutnya yang setia ditambah pula dengan keyakinan bahwa Allah Swt. senantiasa menyertai, dimulailah dakwah suci ini. Pertama-tama dakwah dilakukan kepada sanak keluarga, kemudian kepada kaumnya, dan penduduk Kota Mekah yang saat itu penyembahannya kepada berhala begitu kalangan keluarga, ia mengajak paman-pamannya termasuk Abu Lahab dan Abu Jahal yang terkenal sangat menentang dakwah Rasul. Mereka menolak mentah-mentah ajakan Rasulullah SAW. dengan mengatakan bahwa agama merekalah yang paling benar. Penolakan yang disertai ejekan, cemoohan, hinaan bahkan ancaman tersebut tidak lantas membuat Rasulullah SAW. berputus asa dan berhenti melakukan dakwah. Namun, beliau makin tertantang untuk terus mengajak masyarakat memeluk agama kenyataan tersebut, Abu Lahab, Abu Sufyan, dan kalangan bangsawan serta pemuka Quraisy lainnya meminta para penyair-penyair Quraisy untuk mengolok-olok dan mengejek Nabi Muhammad SAW. Selain itu, mereka juga menuntut Muhammad untuk menampilkan mukjizatnya seperti apa yang telah ditampilkan oleh Musa as. dan Isa as. Seperti menjadikan bukit Safa dan Marwah berubah menjadi bukit emas, menghidupkan orang yang sudah mati, menghalau bukit-bukit yang mengelilingi Mekah, memancarkan mata air yang lebih baik dari zamzam. Tidak sampai di situ, bahkan mereka mengolok-olok Nabi dengan menyatakan mengapa Allah Swt. tidak menurunkan wahyu tentang harga barang-barang dagangan agar mereka dapat cemoohan, ejekan, dan ancaman yang ditujukan kepada Rasulullah SAW. dan para pengikutnya makin melecut semangat Rasulullah SAW. dengan terus bertambahnya jumlah pengikutnya. Pelan tetapi pasti, pengaruh Rasulullah SAW. dan ajaran Islam semakin diterima oleh masyarakat Mekah yang telah muak dengan praktik-praktik kotor jahiliah. Kenyataan ini mendorong para pemuka Quraisy datang kembali kepada Abu Thalib, paman yang selalu membela Rasul. Mereka membawa seorang pemuda yang gagah yang bernama Umarah bin al-Walid bin al-Mugirah untuk ditukarkan dengan Nabi Muhammad SAW. yang ditolak oleh Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW. terus saja yang ketiga kalinya, para pembesar Quraisy datang kepada Abu Thalib. Mereka berkata, “Wahai Abu Ţhalib, Anda orang yang terhormat dan terpandang di kalangan kami. Kami telah meminta Anda untuk menghentikan kemenakanmu, tetapi Anda tidak juga memenuhi tuntutan kami! Kami tidak akan tinggal diam menghadapi orang yang memaki nenek moyang kami, tidak menghormati harapan-harapan kami, dan mencaci-maki berhala-berhala kami. Sebaiknya, Anda sendirilah yang menghentikan kemenakan Anda, atau jika tidak, kami akan lawan hingga salah satu pihak binasa”.Sejak saat itu, orang-orang Quraisy mencaci-maki dan menyiksa kaum muslimin tidak terkecuali Nabi sendiri. Peristiwa yang paling terkenal adalah penyiksaan Bilal seorang budak dari Abisinia. Ia dipaksa untuk melepaskan agama, dicambuk, dicampakkan di padang pasir, dan dadanya ditindih dengan batu yang lebih besar dari badannya. Dalam siksaan semacam itu, Bilal tetap teguh dengan keyakinannya; mulutnya terus mengucapkan Ahad, Ahad, … Allah Maha Esa, Allah Maha Esa. Bilal terus menerus mengalami siksaan hingga ia dibeli oleh Abu Bakar Siddik. Sebagai orang kaya, Abu Bakar banyak sekali memerdekakan budak di antaranya adalah budak perempuan Umar bin Nabi Muhammad SAW. telah mendapat perlindungan dari Banu Hasyim dan Banu Muthalib, ia masih juga mengalami penyiksaan. Ummu Jamil, istri Abu Lahab, melemparkan najis ke depan rumahnya. Demikian juga Abu Jahal yang melemparkan isi perut kambing kepada Nabi Muhammad SAW. ketika ia sedang salat. Intimidasi dan penyiksaan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. dan para pengikutnya berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Kian hari kian keji siksaan yang mereka terima. Namun demikian, Nabi Muhammad SAW. dan para sahabatnya tetap tabah dan terus memelihara dan meningkatkan keyakinan dan keimanan setiap hari jumlah pengikut Nabi Muhammad SAW. terus bertambah. Kenyataan ini menyesakkan dada kaum Quraisy. Oleh karena itu, mereka mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam pertemuannya dengan Nabi Muhammad SAW. ia mengatakan,“Wahai anakku, dari segi keturunan engkau mempunyai tempat bermartabat di kalangan kami. Kini engkau membawa perkara besar yang menyebabkan kaum Quraisy terpecah belah. Kini dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapa hal. Kalau engkau menginginkan harta, kami siap mengumpulkan harta kami sehingga engkau menjadi yang terkaya di antara kami. Jika engkau menginginkan pangkat atau jabatan, kami akan angkat engkau menjadi pemimpin kami; kami tak akan memutus satu perkara tanpa persetujuanmu. Kalau kedudukan raja yang engkau cari, kami akan menobatkan engkau menjadi raja. Jika engkau mengidap penyakit syaraf yang tidak dapat engkau sembuhkan, maka akan kami usahakan penyembuhannya dengan biaya yang kami tanggung sendiri hingga engkau sembuh”.Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad SAW. membacakan surat al-Sajdah kepada Utbah. Ia terdiam dan tertegun serta insaf bahwa ia berhadapan dengan seorang yang tidak gila harta, tidak berambisi pada kekuasaan, dan bukan pula orang yang kembali kepada Quraisy dan menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. serta menyarankan agar mereka membiarkan Nabi Muhammad SAW. berhubungan secara bebas dengan semua orang Arab. Usul Utbah tentu tidak dapat mereka terima, sebab mereka belum merasa puas jika belum mengalahkan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, mereka meningkatkan penyiksaan baik kepada Nabi Muhammad SAW. maupun kepada para semangat kerasulannya serta keyakinan akan kebenaran ajaran Ilahi, gerakan dakwah Rasulullah SAW. makin tersebar luas. Teman, sahabat, bahkan orang yang tidak dikenalnya, baik dari kalangan bangsawan terhormat maupun dari golongan hamba sahaya banyak yang mendengar dan memahami ajaran Islam, kemudian memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah Swt. Rasulullah SAW. makin tegas, lantang dan berani, tetapi tetap komitmen terhadap tugas, fungsi, dan wewenangnya sebagai rasul utusan Allah Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWSebagaimana yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, kaum kafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah SAW. dan upayanya dalam penyebaran ajaran Islam dapat dihentikan. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai mengajak berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah SAW. dan para sahabat serta pengikut ajarannya. Puncak dari kejengkelan mereka dengan cara memboikot Rasulullah SAW. dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot ekonomi dan beberapa alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW, di antaranya adalah sebagai Kesombongan dan KeangkuhanBangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombong. Mereka menganggap bahwa semua yang telah mereka lakukan adalah sesuatu yang benar. Mereka menganggap bahwa tidak salah dengan apa yang mereka lakukan. Kesombongan mereka tercermin dari syair-syair yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka yang paling terhormat dan paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan tinggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya. Mereka tidak menerima ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa Islam. Oleh karenanya, mengakui dan menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. akan menurunkan dan menjatuhkan derajat dan martabat serta mengancam kedudukan Fanatisme Buta terhadap LeluhurKebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalam melaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan lainnya, menyebabkan mereka sangat sulit menerima ajaran tauhid dan menyembah Allah Swt. yang Ahad. Kebiasaan tersebut sudah mengkristal dan berakar, mereka sangat sulit diberikan pemahaman bertauhid. Tuhan bagi mereka diwujudkan dalam bentuk berhala-berhala yang mereka buat sendiri sejak ratusan tahun lalu. Fanatisme terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telah menenggelamkan mereka ke dalam kesesatan yang tersebut ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firmannya “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah Swt. dan mengikuti Rasul.” Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya.” Apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk?” al-Maidah/51043. Eksistensi dan Persaingan KekuasaanPenolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah SAW. secara politis dapat melemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka. Jika mereka menerima Rasulullah SAW. dengan ajaran yang dibawanya, tentu saja akan berakibat pada lemahnya pengaruh dan kekuasaan mereka. Kekuasaan dan pengaruh yang selama ini mereka dapatkan dengan menghalalkan berbagai cara, tentu sangat bertolak belakang dengan ajaran Rasulullah SAW. Itulah sebabnya, mereka “mati-matian” mempertahankan eksistensi dan keberadaan mereka untuk menolak Rasulullah Contoh-contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah SAW dan Para PengikutnyaBerikut adalah contoh-contoh penyiksaan kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW. dan para hari, Abu Jahal melihat Rasulullah SAW. di Safa, ia mencerca dan menghina tetapi tidak ditanggapi oleh Rasulullah SAW. dan ia beranjak pulang. Kemudian, Abu Jahal pun bergabung dengan kelompoknya kaum Quraisy di samping Ka’bah. Mendengar kejadian tersebut, Hamzah, paman Rasulullah SAW., marah seraya bangkit mencari Abu Jahal. Ia kemudian menemukan Abu Jahal yang sedang duduk di samping Ka’bah dengan kelompoknya kaum Quraisy. Tanpa banyak bicara, ia langsung mengangkat busur dan memukulkannya ke kepala Abu Jahal hingga tengkoraknya terluka. “Engkau mencerca dia Rasulullah SAW., padahal aku sudah memeluk agamanya. Aku menempuh jalan yang ia tempuh. Jika mampu, ayo, lawan aku!” tantang hari, Uqbah bin Abi Mu’iţ melihat Rasulullah SAW. bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Rasulullah SAW. dengan sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullah SAW. karena takut kepada Bani lain dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil yang tiada tara kejinya. Rasulullah SAW. bertetangga dengan mereka. Mereka tak pernah berhenti melemparkan barang-barang kotor kepadanya. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba ke kepala Nabi. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan barang yang sama ke kepala Abu Quraisy memutuskan segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangan dengan Bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan ini dibuat dalam bentuk piagam, ditandatangani bersama dan digantungkan di Ka’bah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama tiga tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslimin. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Perjanjian AqabahKerasnya penolakan dan perlawanan Quraisy, mendorong Nabi Muhammad SAW. melancarkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar suku Quraisy. Dalam melakukan dakwah ini, Nabi Muhammad SAW. tidak saja menemui mereka di Ka’bah pada saat musim haji, ia juga mendatangi perkampungan dan tempat tinggal para kepala suku. Tanpa diketahui oleh seorang pun, Nabi Muhammad SAW. pergi ke Taqif. Di sana ia menemui Ţaqif dengan harapan agar ia dan masyarakatnya mau menerimanya dan memeluk Islam. Ţaqif dan masyarakatnya menolak Nabi dengan kejam. Meski demikian, Nabi berlapang dada dan meminta Ţaqif untuk tidak menceritakan kedatangannya ke Ţaif agar ia tidak mendapat malu dari orang itu tidak dihiraukan oleh Ţaqif, bahkan ia menghasut masyarakatnya untuk mengejek, menyoraki, mengusir, dan melempari Nabi. Selain itu, Nabi mendatangi Bani Kindah, Bani Kalb, Bani Hanifah, dan Bani Amir bin Sasa’ah ke rumah-rumah mereka. Tak seorang pun dari mereka yang mau menyambut dan mendengar dakwah Nabi. Bahkan, Bani Hanifah menolak dengan cara yang sangat buruk. Amir menunjukkan ambisinya, ia mau menerima ajakan Nabi dengan syarat jika Nabi memperoleh kemenangan, kekuasaan harus berada di tersebut mendorong Nabi Muhammad SAW. berkesimpulan bahwa tidak mungkin lagi mendapat dukungan dari Quraisy dan kabilah-kabilah Arab lainnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW. mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah lain yang ada di sekitar Mekah yang datang berziarah setiap tahun ke Mekah. Jika musim ziarah tiba, Nabi Muhammad SAW. pun mendatangi kabilah-kabilah itu dan mengajak mereka untuk memeluk Islam. Tak berapa lama kemudian, tanda-tanda kemenangan datang dari Yatsrib Madinah. Nabi Muhammad SAW. sesungguhnya mempunyai hubungan emosional dengan Yatsrib. Di sanalah ayahnya dimakamkan, di sana pula terdapat famili-familinya dari Bani Najjar yang merupakan keluarga kakeknya, Abdul Muthalib dari pihak ibu. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila di tempat ini kelak Nabi Muhammad SAW. mendapat kemenangan dan Islam berkembang dengan amat merupakan kota yang dihuni oleh orang Yahudi dan Arab dari suku Aus dan Khazraj. Kedua suku ini selalu berperang merebut kekuasaan. Hubungan Aus dan Khazraj dengan Yahudi membuat mereka memiliki pengetahuan tentang agama samawi. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan kedua suku Arab tersebut lebih mudah menerima kehadiran Nabi Muhammad SAW. Ketika Yahudi mengalami kekalahan, suku Aus dan Khazraj menjadi penguasa di Yatsrib. Yahudi tidak tinggal diam, mereka berusaha mengadu domba Aus dan Khazraj yang akhirnya menimbulkan perang saudara yang dimenangkan oleh Aus. Sejak saat itu, orang-orang Yahudi yang sebelumnya terusir dapat kembali tinggal di Yatsrib. Aus dan Khazraj menyadari derita dan kerugian yang mereka alami akibat permusuhan mereka. Oleh karena itu, mereka sepakat mengangkat Abdullah bin Muhammad dari suku Khazraj sebagai pemimpin. Namun, hal itu tidak terlaksana. Hal ini disebabkan beberapa orang Khazraj pergi ke Mekah pada musim ziarah haji.Kedatangan orang-orang Khazraj ke Mekah diketahui oleh Nabi Muhammad SAW., dan ia pun segera menemui mereka. Setelah Nabi berbicara dan mengajak mereka untuk memeluk agama Islam, mereka pun saling berpandangan dan salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh inilah Nabi yang pernah dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepada kita, dan jangan sampai mereka Yahudi mendahului kita.” Setelah itu, mereka kembali ke Yatsrib dan menyampaikan berita kenabian Muhammad SAW. Mereka menyatakan kepada masyarakatnya bahwa mereka telah menganut Islam. Berita dan pernyataan yang mereka sampaikan mendapat sambutan yang baik dari musim ziarah tahun berikutnya, datanglah 12 orang penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad SAW. di Aqabah. Di tempat ini mereka berikrar kepada Nabi yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqabah I. Pada Perjanjian Aqabah I ini, orang-orang Yatsrib berjanji kepada Nabi untuk tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah, baik di depan atau di belakang, jangan menolak berbuat kebaikan. Siapa mematuhi semua itu akan mendapat pahala surga dan kalau ada yang melanggar, persoalannya kembali kepada Allah Nabi menugaskan Mus’ab bin Umair untuk membacakan al-Qur’ān, mengajarkan Islam serta seluk-beluk agama Islam kepada penduduk Yașrib. Sejak itu, Mus’ab tinggal di Yatsrib. Jika musim ziarah tiba, ia berangkat ke Mekah dan menemui Nabi Muhammad SAW. Dalam pertemuan itu, Mus’ab menceritakan perkembangan masyarakat muslim Yatsrib yang tangguh dan kuat. Berita ini sungguh menggembirakan Nabi dan menimbulkan keinginan dalam hati Nabi untuk hijrah ke tahun 622 M, peziarah Yatsrib yang datang ke Mekah berjumlah 75 orang, dua orang di antaranya perempuan. Kesempatan ini digunakan Nabi melakukan pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka. Pertemuan Nabi dengan para pemimpin Yașrib yang berziarah ke Mekah disepakati di Aqabah pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq tidak sama dengan hari Tasyriq yang sekarang. Malam itu, Nabi Muhammad SAW. ditemani oleh pamannya, Abbas bin Abdul Muṭṭalib yang masih memeluk agama nenek moyangnya menemui orang-orang Yatsrib. Pertemuan malam itu kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perjanjian Aqabah II. Pada malam itu, mereka berikrar kepada Nabi sebagai berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudah mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu bahagia dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami berada, dan di jalan Allah Swt. ini kami tidak gentar terhadap ejekan dan celaan siapapun.”Setelah masyarakat Yatsrib menyatakan ikrar mereka, Nabi berkata kepada mereka, “Pilihkan buat saya dua belas orang pemimpin dari kalangan kalian yang menjadi penanggung jawab masyarakatnya”. Mereka memilih sembilan orang dari Khazraj dan tiga orang dari Aus. Kepada dua belas orang itu, Nabi mengatakan, “Kalian adalah penanggung jawab masyarakat kalian seperti pertanggungjawaban pengikut-pengikut Isa bin Maryam. Terhadap masyarakat saya, sayalah yang bertanggung jawab. ” Setelah ikrar selesai, tiba-tiba terdengar teriakan yang ditujukan kepada kaum Quraisy, “Muhammad dan orang-orang murtad itu sudah berkumpul akan memerangi kamu!”. Semua kaget dan terdiam. Tiba-tiba Abbas bin Ubadah, salah seorang peserta ikrar, berkata kepada Nabi, “Demi Allah Swt. yang mengutus Anda berdasarkan kebenaran, jika Nabi mengizinkan, besok penduduk Mina akan kami habisi’ dengan pedang kami.” Lalu, Nabi Muhammad SAW. menjawab, “Kita tidak diperintahkan untuk itu, kembalilah ke kemah kalian!” Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali dan segera bergegas pulang ke Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin1. Hijrah ke Abisinia HabsyiUntuk menghindari bahaya penyiksaan, Nabi Muhammad SAW. menyarankan para pengikutnya untuk hijrah ke Abisinia Habsyi. Para sahabat pergi ke Abisinia dengan dua kali hijrah. Hijrah pertama sebanyak 15 orang; sebelas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Mereka berangkat secara sembunyi-sembunyi dan sesampainya di sana, mereka mendapatkan perlindungan yang baik dari Najasyi sebutan untuk Raja Abisinia. Ketika mendengar keadaan Mekah telah aman, mereka pun kembali lagi. Namun, mereka kembali mendapatkan siksaan melebihi dari sebelumnya. Karena itu, mereka kembali hijrah untuk yang kedua kalinya ke Abisinia tahun kelima dari kenabian atau tahun 615 M. Kali ini mereka berangkat sebanyak 80 orang laki-laki, dipimpin oleh Ja’far bin Abi Ţalib. Mereka tinggal di sana hingga sesudah Nabi hijrah ke Yatsrib Madinah. Peristiwa hijrah ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama dalam hijrah ke Abisinia ini sungguh tidak menyenangkan kaum Quraisy dan menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. Ada dua hal yang dikhawatirkan oleh kaum Quraisy, yaitu pertama, kaum muslimin akan dapat menjalin hubungan yang luas dengan masyarakat Arab. Kedua, kaum muslimin akan menjadi kuat dan kembali ke Mekah untuk menuntut balas. Oleh karena itu, mereka mengutus Amr bin Aș dan Abdullah bin Rabi’ah kepada Najasyi agar mau menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah ke sana. Dengan mempersembahkan hadiah yang besar kepada Najasyi, kedua utusan itu berkata,“Paduka Raja, mereka yang datang ke negeri tuan ini adalah budak-budak kami yang tidak mempunyai malu. Mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka dan tidak pula menganut agama Paduka; mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri, yang tidak kami kenal dan tidak juga Paduka pahami. Kami diutus oleh pemimpin-pemimpin mereka, orang-orang tua mereka, paman-paman mereka, dan keluarga-keluarga mereka supaya Paduka sudi mengembalikan orang-orang itu kepada pemimpin-pemimpin kami. Mereka lebih mengetahui betapa orang-orang itu mencemarkan dan mencerca agama mereka.”Najasyi kemudian memanggil kaum muslimin dan bertanya kepada mereka, “Agama apa ini sampai membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat tuan-tuan sendiri?” Kaum muslimin yang diwakili oleh Ja’far bin Abi Ţalib menjawab, “Paduka Raja, masyarakat kami masyarakat yang bodoh, menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan berbagai macam kejahatan, memutuskan hubungan dengan kerabat, tidak baik dengan tetangga; yang kuat menindas yang lemah. Demikianlah keadaan masyarakat kami hingga Allah Swt. mengutus seorang rasul dari kalangan kami sendiri yang kami kenal asal usulnya, jujur, dapat dipercaya, dan bersih. Ia mengajak kami hanya menyembah kepada Allah Swt. Yang Maha Esa, meninggalkan batu-batu dan patung-patung yang selama ini kami dan nenek moyang kami sembah. Ia melarang kami berdusta, menganjurkan untuk berlaku jujur, menjalin hubungan kekerabatan, bersikap baik kepada tetangga, dan menghentikan pertumpahan darah. Ia melarang kami melakukan segala perbuatan jahat, menggunakan kata-kata dusta dan keji, memakan harta anak yatim, dan mencemarkan nama baik perempuan yang tak bersalah. Ia meminta kami menyembah Allah Swt. dan tidak mempersekutukan-Nya. Jadi, yang kami sembah hanya Allah Swt. Yang Tunggal, tidak mempersekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan. Karena itulah kami dimusuhi, dipaksa meninggalkan agama kami. Karena mereka memaksa kami, menganiaya dan menekan kami, kami pun keluar menuju negeri Paduka ini. Padukalah yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat Paduka, dengan harapan di sini tidak ada penganiayaan”.Mendengar pernyataan yang demikian fasih dan santun, akhirnya Raja Najasyi memberikan perlindungan kepada kaum muslimin hingga kemudian mereka hidup untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah Hijrah ke MadinahPeristiwa Ikrar Aqabah II ini diketahui oleh orang-orang Quraisy. Sejak itu tekanan, intimidasi, dan siksaan terhadap kaum muslimin makin meningkat. Kenyataan ini mendorong Nabi segera memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib. Dalam waktu dua bulan saja, hampir semua kaum muslimin, sekitar 150 orang telah berangkat ke Yatsrib. Hanya Abu bakar dan Ali yang masih menjaga dan membela Nabi di Mekah. Akhirnya, Nabi pun hijrah setelah mendengar rencana Quraisy yang ingin Muhammad SAW. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Yatsrib. Sesampai di Quba, 5 km dari Yatsrib, Nabi beristirahat dan tinggal di sana selama beberapa hari. Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid. Inilah masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Quba. Tak lama kemudian, Ali datang menyusul setelah menyelesaikan amanah yang diserahkan Nabi kepadanya pada saat berangkat Nabi memasuki Yatsrib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. Sejak itu, nama Yatsrib diganti dengan Madinatun Nabi kota Nabi atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah kota yang bercahaya. Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru III PENUTUPA. KesimpulanKetika Nabi Muhammad SAW. menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-5 surah al-Alaq pada tanggal 17 Ramadhan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi. Ketika ia menerima ayat 1-7 surah al-Muddașșir, ia pun diangkat menjadi rasul. Setelah itu, wahyu terputus. Nabi Muhammad SAW. merasa gelisah dan bertanya-tanya, apa yang harus disampaikan, bagaimana menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan? Dalam kegelisahannya, turunlah surah awalnya Nabi SAW. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Ţalib, sepupunya, dan Zaid bin Haritsah, bekas budaknya. Sementara itu, laki-laki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Ţalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam. Setelah itu, Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama tiga perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’arā/26214-216 dan Surah al-Ĥijr/1594, Nabi Muhammad SAW. pun melakukan dakwah secara terang-terangan terbuka. Nabi Muhammad SAW. mengumpulkan keluarganya di rumahnya. Setelah selesai makan, ia pun menyampaikan maksudnya. Tiba-tiba Abu Jahal menghentikan pembicaraan Nabi dan mengajak orang-orang untuk meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Nabi kembali mengundang keluarganya. Setelah makan, Nabi pun menyampaikan maksudnya dan kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka yang hadir pun tertawa. Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Ţalib bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda, saya adalah lawan bagi siapa saja yang menentangmu.”Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy. Nabi dan sahabat-sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan. Setelah ejekan, siksaan, dan ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy memboikot Nabi dan sahabat-sahabatnya. Untuk menghindari siksaan, Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah ke orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orang-orang Țaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir, dan dilempari. Nabi tidak berputus asa. Ia terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah setiap tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orang-orang Madinah dan Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah pertama dan kedua. Setelah Perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Nabi di Mekah berlangsung selama 13 tahun. Selama itu Nabi menanamkan nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. Nilai-nilai ketauhidan ini membuat Nabi dan sahabat-sahabatnya tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta tetap bersemangat menyampaikan SaranKita harus dapat mencontoh Rasulullah SAW dalam upaya meraih kesuksesan, diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. ketika ia berjuang PUSTAKAKementerian Agama RI. 2011. Islam Rahmatan Lil’alamin. Jakarta Kementerian Agama Agama RI. 2012. Tafsir al-Qur’ān Tematik. Jakarta Kementerian Agama Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Nelty & Zen, Endi Suhendi. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
411 Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. periode Makkah.. 4.11.1 Menceritakan strategi perjuangan Rasul 4.11.2 Mendokumentasikan perjuangan Rasul melalui peta konsep C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1: Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat: 1. Bersyukur dan cinta Rosululah saw dengan selalu membaca salawat nabi bila mendengar
Nabi Muhammad SAW merupakan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt, sekaligus penerima kitab suci terakhir sebagai penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Apakah kamu mengetahui bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW saat berada di Mekah? Apakah kamu tahu kapan Nabi Muhammad di utus menjadi rasul dan pada usia berapakah itu? Nah, kali ini kamu akan mengetahui lebih jelas dan lebih ringkas. Perjalanan Nabi Muhammad SAW di Mekah Bagi kamu yang beragama muslim sekaligus seorang pelajar pasti kamu akan menjumpai banyak pertanyaan di sekolahan saat pelajaran agama. Nah, bagi kamu yang sudah lupa seharusnya jangan dilupakan ataupun belum mengetahuinya, kamu bisa mempelajari dibawah. 1 Pertanyaan Dasar Seputar Kerasulan Nabi Muhammad SAW Kapan sih Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi Rasul dan pasa usia berapakah itu? Nabi Muhammad SAW pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan saat berusia 40 tahun. Melalui siapakah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu? Menerima wahyu melalui malaikat Jibril dan pertama kali menerima surat Al-Alaq ayat 1-5. Saat diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad SAW menerima apa? Nabi Muhammad SAW menerima ayat 1-7 surat Al-Muddasir. Berapa lamakah Nabi Muhammad SAW menerima Al-Qur’an? Nabi Muhammad SAW menerima Al-Qur’an berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun dan diturunkan berdasarkan Asbabun Nuzul, dalam bahasa Indonesia berarti sebab atau kejadian yang mendasari turunnya ayat. 2 Ringkasan Perjalanan Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekah Nabi Muhammad SAW setelah diangkat menjadi Rasul kemudian berdakwah Agama Islam. Awalnya berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orang-orang terdekatnya saja. Laki-laki dewasa yang pertama kali memeluk Islam yaitu Abu Bakar bin Quhafah dan kemudian menyebarkan Agama Islam. Setelah mendapat perintah Allah Swt. melalui Surah Asy-Syu’ara ayat 214-216 dan Surah Al-Hijr ayat 94, Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terang-terangan dengan mengumpulkan keluarganya di rumah. Saat berdakwah di rumah, Abu Jahal mengacaukannya tetapi kemudian Ali bin Abi Talib membela Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW gagal mengajak sebagian kerabatnya, kemudian Nabi Muhammad naik ke Bukit Sada dan menyeru manusia, tetapi Abu Lahab kembali membuat gaduh. Kemudian turunlah Surah Al-Lahab. Dakwah Nabi Muhammad SAW mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy kemudian untuk menghindari siksaan, Nabi Muhammad SAW memerintahkan sahabatnya hijrah ke Abisinia. Setelah orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, Ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi Muhammad SAW mencoba megajak orang-orang Taif tetapi ditolak, diejek, diusir, dan dilempari. Tetapi Nabi Muhammad tidak putus asa dan kemudian Nabi mengadakan perjanjian Aqabah pertama dan kedua. Setelah perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Madinah. Dakwah Nabi Muhammad SAW berlangsung selama 13 tahun. Selama itu, Nabi Muhammad selalu menanamkan nilai-nilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. 3 Catatan Penting Dari Perjuangan Dakwah Rasulullah Alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW Kesombongan dan keangkuhan yang dimiliki oleh orang kafir waktu itu Fanatisme buta terhadap leluhur Eksistensi dan persaingan kekuasaan Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah SAW saat di Mekah Memiliki sikap yang tangguh Memiliki jiwa berkorban yang besar Tidak mudah putus asa Tidak mudah tersulut emosi dan selalu menghadapi dengan kebaikan
MeneladaniPerjuangan Rasulullah Bab 5 . Di samping dua hal di atas ajakan untuk berbudi pekerti luhur dan membantu yang lemah juga menjadi materi yang ditekankan rasulullah selama berdakwah di makkah. Ajaran ajaran pokok rasulullah saw di mekah a aqidah rasulullah saw diutus oleh allah swt untuk membawa ajaran tauhid. Tampil sebagai
Kerasulan Nabi Muhammad saw dan wahyu pertamanyaMenurut riwayat hadis yang sahih benar rasulullah diangkat menjadi rasul pada umur 40 tahun ketika malam 17 Ramadhan. Pada saat itu malaikat jibril datang dan menyampaikan wahyu yang pertama kepada rasulullah saw yaitu QS Al-Alaq ayat 1-5اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ 1 خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ 2 اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 3 الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4 عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ 5Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak Al-Alaq ayat 1-5 itulah yang menjadi tanda awal mula Nabi Muhammad saw diangkat sebagai rasul. Kemudian setelah itu dalam kurun waktu 23 tahun Nabi Muhammad saw menerima wahyu dari Allah secara berangsur-angsur. Ayat-ayat yang diturunkanpun sesuai dengan kejadian terbaru atau faktual, sehingga setiap ayat yang turun tersebut hampir semuanya disertai dengan Asbabun Nuzul sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat. Ayat-ayat yang telah turun tersebut kemudian disatukan menjadi mushaf atau Al-Qur’ - ajaran Inti Rasulullah saw di Mekaha. AqidahKetika itu masyarakat Arab yang dilahirkan sebelum rasulullah lahir banyak yang berpegang pada ajaran musyrik, sehingga Allah mengutus rasulullah untuk menyebarkan ajaran tauhid ajaran yang bersumber dari wahyu-wahyu Allah swt. Rasulullah menyampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah swt itu maha pencipta apa yang ada di dunia, langit dan Allah swt adalah dzat yang maha mengetahui segalanya, dan maha kuasa atas segala sesuatu. Sedangkan manusia adalah makhluk yang lemah dan hina, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebesaran Allah. Ajaran tentang keimanan merupakan ajaran inti yang disampaikan oleh rasulullah, terdapat banyak ayat yang memerintahkan rasulullah untuk mengajarkan keimanan ini, misalnya saja pada Al-Ikhlas yang artinya Katakanlah Muhammad, “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”Dengan keyakinan iman atau ketauhidan rasulullah ini kemudian memunculkan sikap kuat para sahabat rasulullah dan mereka mempercayai bahwa Allah akan selalu ada dan melindungi, dengan keimanan ini pula para sahabat meyakini Allah akan memberikan kebahagian hidup kepada dalam kesempatan lain Rasulullah menyampaikan kepada pamannya Abu Thalib bahwa “Demi Allah, Paman, jika pun mereka meletakkan rembulan di tangan kananku dan matahari di tangan kiriku agar aku meninggalkan perintah ini, maka tidak akan aku tinggalkan. Dan biarlah Allah swt yang akan membuktikan apakah saya akan berhasil atau akan binasa”.Ketauhidan ini pula yang menjadikan seorang yang bernama Bilal bin Rabbah mampu bertahan ketika disiksa dan tetap mengungkapkan bahwa “Allah Maha Esa” dengan terus-menerus,b. AkhlakRasulullah terkenal dengan gelarnya yaitu Al-Amin yang dapat dipercaya, hal tersebut menunjukkan kemuliaan akhlak rasulullah. Tidak hanya itu nabi Muhammad merupakan pribadi yang juga suka menolong, pribadi yang sopan dengan menghormati dan selalu memuliakan tamu, pribadi yang berani dalam membela kebenaran, berprinsip dan tekun juga mengajarkan kita untuk tidak melakukan hal-hal yang telah dilarang Allah swt, misalnya minum-minuman keras khamr, judi, membunuh, berzina dan perbuatan-perbuatan tidak terpuji lainnya. Ketika Rasulullah mengajarkan perilaku-perilaku yang baik dan melarang perilaku-perilaku yang tidak baik, keduanya selalu berkesesuaian dengan apa yang diperintahkan oleh Allah swt. Seperti dalam QS. Al Hujarat ayat 10 yang artinya “sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertawakal kepada allah swt agar kamu mendapat rahmat.”Apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah selalu berkesesuaian antara teori dengan praktiknya. Akhlak Rasulullah mencerminkan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur’an itu sendiri. Tidak hanya dengan mengajarkan, namun juga dengan mencontohkannya dengan akhlak yang baik. Bahkan hal tersebut juga diakui oleh Michael H. Hart, merupakan seorang penulis dari barat yang menulis buku mengenai “100 Tokoh yang Berpengaruh di Dunia” dan mengatakan bahwa Rasulullah saw merupakan manusia tersukses yang dapat merubah perilaku manusia yang biadab menjadi beradab. Strategi Dakwah Rasulullah saw di MekahDalam dakwahnya di Mekah Rasulullah menggunakan 2 metode dakwah, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan. dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan dengan keluarga dan para sahabatnya, dakwah secara terang-terangan dilakukan dengan masyarakat Dakwah secara sembunyi-sembunyiDakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Rasulullah dengan tujuan untuk keamanan Mekah sendiri, karena ketika itu orang Quraisy mempunyai watak yang keras dan masih meyakini berhala sebagai tuhan mereka. Pada metode ini dakwah difokuskan kepada orang-orang terdekat Rasulullah saw yakni keluarga dan para tersebut dilaksanakan di rumah Rasulullah, di situlah beliau mengajarkan mengenai risalah-risalah tauhid dan ajaran-ajaran tentang islam lainnya yang telah Allah swt wahyukan kepada Rasulullah saw. Dengan dakwah tersebut Rasulullah saw mengajak agar mereka meninggalkan agama nenek moyang yang mengajarkan untuk menyembah keluarga dan para sahabat tahu bahwa Nabi Muhammad merupakan orang yang terpuji sehingga mereka, baik keluarga maupun para sahabat yakin dan percaya kemudian mengikuti ajaran islam yang dibawakan oleh Rasulullah antara orang-orang pertama Asssabiqunal Awwalun yang masuk islam adalah Siti Khadijah, Ali Bin Abi Thalib, Zaid Bin Harizah, Dan Abu Bakar Assidiq. Kemudian setelah itu bertambah lagi, yaitu Utsman Bin Affan, Zubair Bin Awwam, Said Bin Abi Waqas, Abdurrahman Bin Auf, Taha Bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah Bin Jarah, Fatimah Bin Khatabb Beserta Suaminya Said Bin Zaid Al Adawi, dan beberapa orang lainnya yang merupakan orang-orang suku quraisy. Dakwah dengan sembunyi-sembunyi ini dilakukan oleh Rasulullah saw selama kurang lebih tiga tahun. b. Dakwah secara terang-teranganPada saat itu bersamaan dengan kejadian Rasulullah yang berada di atas bukit dan menyerukan secara lantang tentang agama yang dibawakan olehnya kepada orang-orang Mekah turun QS. Al Hijr ayat 94 yang artinya“maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang yang musyrik.”Berdasarkan ayat tersebut Rasulullah saw meyakini bahwa sudah waktunya beliau dan para pengikutnya berupaya untuk menyebarluaskan agama islam sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah swt. Kemudian setelah rasul dan sahabat serta pengikutnya menyebarluaskan agama islam sikap menolak ditunjukkan oleh orang-orang pamannya Abu Lahab dan istrinya juga menolak agama yang dibawakan Rasulullah. Tidak hanya rasul dan para pengikutnya juga mendapat siksaan dari orang-orang quraisy. Bahkan seorang budak yang bernama Bilal bin Rabbah tidak lepas dari siksaan tersebut, ia dicambuk dan juga dadanya ditindih dengan batu yang besarnya melebihi besar badan Bilal itu itu ada juga kisah tentang penyiksaan-penyiksaan yang lain. Pada waktu itu Rasulullah saw sedang bertawaf, kemudian datanglah Uqbah Bin Abi Mu’it. Kemudian Uqbah menyeret Rasulullah dan menekik leher beliau menggunakan sorban. Beruntungnya ketika itu ada orang lain yang melihat sehingga Rasulullah dapat AqabahOrang-orang quraisy terus melakukan perwalanan terhadap Rasulullah, sahabat dan para pengikutnya. Pernah waktu itu Nabi Muhammad berkunjung ke taif untuk menemui kepala sukunya yang bernama Saif, harapannya adalah Saif dan masyarakatnya mau mengikuti ajaran yang dibawakan oleh Rasulullah yang terjadi bukanlah demikian ia dan masyarakatnya itu justru sangat menolak. Bahkan mereka juga mengejek, melempari dan mengusir Rasulullah saw. Tidak ada satupun dari mereka yang mau menerima dakwah dari dari kejadian tersebut Nabi Muhammad beranggapan bahwa tidak mungkin lagi beliau terus berdakwah dengan cara yang demikian dengan tidak adanya dukungan dari quraisy dan suku-suku di Arab lainnya. Akhirnya Rasulullah berfokus kepada orang-orang atau suku-suku di sekitar Mekah yang datang setiap tahunnya ke Mekah untuk dari Rasulullah tersebut membuahkan hasil, orang-orang dari Yasrib tempat Ayah Rasulullah dimakamkan menerima agama yang dibawakan oleh Rasuluullah. Kota Yasrib dihuni oleh orang-orang arab dari suku Khazraj dan Aus dan yahudi, keduanya selalu berkonflik untuk mendapatkan dan Khazraj menguasai yasrib setelah kekalahan yahudi. Karena ketidakterimaan akibat kekalahan tersebut yahudi mengadu domba Aus dengan Kharzraj yang kemudian menimbulkan perang saudara dan dimenangkan Aus. Setelah itu yahudi yang dulu terusir dari yasrib kini sudah memenempati kota itu dan Khazraj pada akhirnya sama-sama menyadari bahwa permusuhan antara mereka justru menimbulkan kerugian, lalu mereka memutuskan mengangkat seorang pemimpin dari suku Khazraj yang bernama Abdullah bin Muhammad. Tetapi hal tersebut tidak bisa dilakukan karena kebanyakan dari suku khazraj berziarah ke orang-orang dari suku khazraj ini didengar oleh Nabi Muhammad saw dan kemudian beliau langsung datang ke mereka. Mereka diajak untuk memeluk agama islam, dan ajakan tersebut disambut baik oleh mereka. Setelah itu ketika pulang ke yasrib mereka mengatakan bahwa telah masuk islam kepada orang-orang di sana dan hal tersebut juga disambut baik oleh masyarakat pada ziarah taun berikutnya ada 12 orang yang datang untuk menemui Rasulullah di Aqabah, tempat yang digunakan mereka untuk berikrar kepada Nabi Muhammad saw yang menghasilkan perjanjian Aqabah I. Pada perjanjian tersebut mereka berikrar bahwa tidak akan menyekutukan Allah swt, tidak berzina, mencuri dan perbuatan-perbuatan keji Nabi Muhammad mengutus seorang yang bernama Mus’ab Bin Umair untuk mengajarkan agama islam secara utuh di kota Yasrib. Kemudian pada ziarah tahun 622 M datang orang dari yasrib berjumlah 75 yang 2 di antaranya adalah seorang perempuan, selanjutnya mereka diajak Rasulullah untuk mengadakaan pertemuan rahasia di Aqabah yang menghasilkan perjanjian Aqabah II yang isinya adalah ikrar kesetiaan mereka terhadap Nabi Muhammad saw dan agama yang dibawakan oleh Nabi Muhammad saw, sahabat dan para pengikutnya tidak hanya sampai di situ. Bahkan kemudian setelah penentangan dan penolakan orang - orang Quraisy tersebut Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Habsyi. Dan ketika perjanjian Aqabah II diketahui oleh orang-orang Quraisy, intimidasi lebih sering dilakukan terhadap Nabi Muhammad dan pengikutnya, sehingga Nabi Muhammad kemudian hijrah ke Yasrib yang sekarang lebih dikenal dengan kota - teman, dari sejarah perjuangan Rasulullah di kota mekah tersebut semoga dapat menambah wawasan kita mengenai agama islam dan tidak mudah patah semangat dalam memperjuangkan apa yang dicita - citakan seperti tidak patahnya semangat Nabi Muhammad saw, sahabat dan para pengikutnya dalam menyebarluaskan agama tauhid, agama ya robbal alamin…Bibliography1. Karta Raharja Ucu, A. M. 2018, November 24. Jalan Terjal Perjuangan Rasulullah. Retrieved Januari 2019, from NN. 2013, Maret. Dakwah Rasulullah secara Sembunyi-sembunyi. Retrieved Januari 2019, from NN. Materi PAI Kelas 11 SMA kurikulum 2013 Bab 5. Retrieved Januari 2019, from Atik Lestari
Sesuaijudul di atas, kali ini kami akan membagikan latihan soal dan jawaban pada salah satu mata pelajaran yang dipelajari di SMA/SMK yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti (BP). Untuk materi atau bab yang kami jadikan fokus sudah jelas ya, yaitu tentang perjuangan Rasulullah Saw ketika dakwah di Mekah.
Materi Bab Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. di Mekah PAI Kelas 10 - Mempelajari kerasulan Nabi Muhammad Saw. Dakwah secara rahasian dan dakwah secara terang-terangan, perjanjian aqabah 1 dan 2, dan hijrah Nabi Muhammad dan kaum di sini Materi Pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK BukaBuku Pelajara SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK BukaKumpulan Soal SMP dan SMA BukaA. Substansi Dakwah Rasulullah Saw. di Mekah1. Kerasulan Nabi Muhammad Saw. dan Wahyu PertamaMenurut beberapa riwayat yang sahih, Nabi Muhammad Saw. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadan saat usianya 40 Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw., yaitu al-Alaq. Artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan menulis, membaca. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5Setelah itu, Nabi Muhammad saw. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat al-Qur’an turun disertai oleh Asbābun Nuzul sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat. Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Musḥaf yang juga dinamakan al-Qur’ Ajaran-ajaran Pokok Rasulullah saw. di MekahAqidah Rasulullah Saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran Mulia Rasulullah Saw. mengajarkan untuk meninggalkan semua perbuatan mungkar dan mulai melakukan perbuatan yang baik dan sesuai agama Strategi Dakwah Rasululah saw. di MekahAda 2 tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat, dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam al-Da’wah bi al-SirrRasulullah Saw. berdakwah pertama kali secara sembunyi-sembunyi, karena agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalangan masyarakat saw. memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orangorang terdekat, yaitu keluarga dan para secara diam-diam atau rahasia dilaksanakan Rasulullah saw. selama lebih kurang tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara terbuka. Orang-orang pertama as-sābiqunal awwalūn yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw. dan menyatakan keislamannya yaituSiti Khadijah istriAli bin Abi Ţhalib adik sepupuZaid bin Harișah pembantu yang diangkat menjadi anakAbu Bakar Siddik sahabat.Beberapa alasan orang-orang menerima dan mau masuk agama Islam dari dakwah Nabi Muhammad Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung. Rasulullah saw. tidak pernah ia melakukan hal-hal yang tercela dan hina. Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah al-Amin, sabar, bijaksana, dan lemahlembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam. Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastian hidup setelah mati. Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah Swt., berbuat baik terhadap sesama, menjaga kerukunan, larangan perbuatan tercela seperti membunuh, berzina, dan lain akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai Dakwah secara Terang-terangan al-Da’wah bi al-JahrDakwah secara terang-terangan al-Da’wah bi al-Jahr dimulai ketika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Mekah di sebuah bukit. Dengan dukungan istrinya Siti Khadijah, paman yang setia membelanya, yaitu Abu Thalib, serta para sahabat dan pengikutnya yang setia ditambah pula dengan keyakinan bahwa Allah Swt. senantiasa menyertai, dimulailah dakwah suci dakwah dilakukan kepada sanak keluarga, kemudian kepada kaumnya, dan penduduk Kota Mekah yang saat itu penyembahannya kepada berhala begitu yaitu Abu Lahab dan Abu Jahal sangat menentang dakwah Rasul. Mereka menolak mentah-mentah ajakan Rasulullah saw. dengan mengatakan bahwa agama merekalah yang paling benar. Penolakan yang disertai ejekan, cemoohan, hinaan bahkan Nabi Muhammad saw. telah mendapat perlindungan dari Banu Hasyim dan Banu Muţalib, beliau masih juga mengalami penyiksaan. Namun, setiap hari jumlah pengikut Nabi Muhammad saw. terus semangat kerasulannya serta keyakinan akan kebenaran ajaran Ilahi, gerakan dakwah Rasulullah saw. makin tersebar luas. Teman, sahabat, bahkan orang yang tidak dikenalnya, baik dari kalangan bangsawan terhormat maupun dari golongan hamba sahaya banyak yang mendengar dan memahami ajaran Islam, kemudian memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah Swt. Rasulullah saw. makin tegas, lantang dan berani, tetapi tetap komitmen terhadap tugas, fungsi, dan wewenangnya sebagai rasul utusan Allah Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah upaya kaum kafir quraisy lakukan, mulai mengajak berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah saw. dan para sahabat serta pengikut ajarannya. Puncak dari kejengkelan mereka dengan cara memboikot Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya dari boikot ekonomi dan alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran yang dibawa Rasulullah dan KeangkuhanFanatisme Buta terhadap LeluhurEksistensi dan Persaingan KekuasaanC. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para PengikutnyaQuraisy memboikot kaum muslimin yang mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum Jahal mencerca dan menghina Rasulullah bin Abi Mu’it menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya dan menyeret ke luar Lahab dan istrinya Ummu Jamil dengan keji melemparkan barang-barang kotor seperti kotoran domba ke kepala Rasulullah Perjanjian Aqabah1. Perjanjian Aqabah 1Pada saat musim ziarah, datanglah 12 orang penduduk Yasrib menemui Nabi Muhammad saw. di Aqabah. Di tempat tersebut mereka berikrar kepada Nabi yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqabah 1. Pada Perjanjian Aqabah 1 ini, orang-orang Yasrib berjanji kepada Nabi untuk tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah, baik di depan atau di belakang, jangan menolak berbuat kebaikan. Siapa mematuhi semua itu akan mendapat pahala surga dan kalau ada yang melanggar, persoalannya kembali kepada Allah Swt. Selanjutnya, Nabi menugaskan Mus’ab bin Umair untuk membacakan al-Qur’an, mengajarkan Islam serta seluk-beluk agama Islam kepada penduduk Yasrib. Sejak itu, Mus’ab tinggal di Yasrib. Jika musim ziarah tiba, ia berangkat ke Mekah dan menemui Nabi Muhammad saw. Dalam pertemuan itu, Mus’ab menceritakan perkembangan masyarakat muslim Yasrib yang tangguh dan kuat. Berita ini sungguh menggembirakan Nabi dan menimbulkan keinginan dalam hati Nabi untuk hijrah ke Perjanjian Aqabah 2Pada tahun 622 M, peziarah Yasrib yang datang ke Mekah berjumlah 75 orang, dua orang di antaranya perempuan. Kesempatan ini digunakan Nabi melakukan pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka. Pertemuan Nabi dengan para pemimpin Yasrib yang berziarah ke Mekah disepakati di Aqabah pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq tidak sama dengan hari Tasyriq yang sekarang. Malam itu, Nabi Muhammad saw. ditemani oleh pamannya, Abbas bin Abdul Muṭṭalib yang masih memeluk agama nenek moyangnya menemui orang-orang Yasrib. Pertemuan malam itu kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perjanjian Aqabah 2. Pada malam itu, mereka berikrar kepada Nabi sebagai berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudah mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu bahagia dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami berada, dan di jalan Allah Swt. ini kami tidak gentar terhadap ejekan dan celaan siapapun.”Setelah masyarakat Yasrib menyatakan ikrar mereka, Nabi berkata kepada mereka, “Pilihkan buat saya dua belas orang pemimpin dari kalangan kalian yang menjadi penanggung jawab masyarakatnya”. Mereka memilih sembilan orang dari Khazraj dan tiga orang dari Aus. Kepada dua belas orang itu, Nabi mengatakan, “Kalian adalah penanggung jawab masyarakat kalian seperti pertangungjawaban pengikut-pengikut Isa bin Maryam. Terhadap masyarakat saya, sayalah yang bertanggung jawab. ”Setelah ikrar selesai, tiba-tiba terdengar teriakan yang ditujukan kepada kaum Quraisy, “Muhammad dan orang-orang murtad itu sudah berkumpul akan memerangi kamu!”. Semua kaget dan terdiam. Tiba-tiba Abbas bin Ubadah, salah seorang peserta ikrar, berkata kepada Nabi, “Demi Allah Swt. yang mengutus Anda berdasarkan kebenaran, jika Nabi mengizinkan, besok penduduk Mina akan kami habisi’ dengan pedang kami.” Lalu, Nabi Muhammad saw. menjawab, “Kita tidak diperintahkan untuk itu, kembalilah ke kemah kalian!” Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali dan segera bergegas pulang ke Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin1. Hijrah ke Abisinia HabsyiPeristiwa hijrah ke Abisinia ini sungguh tidak menyenangkan kaum Quraisy dan menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. Ada dua hal yang dikhawatirkan oleh kaum Quraisy, yaitu Kaum muslimin akan dapat menjalin hubungan yang luas dengan masyarakat Arab Kaum muslimin akan menjadi kuat dan kembali ke Mekah untuk menuntut balas. Oleh karena itu, mereka mengutus Amr bin As dan Abdullah bin Rabi’ah kepada Raja Najasyi agar mau menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah ke setelah raja meminta kejelasan dari kedua pihak, akhirnya Raja Najasyi malah memberikan perlindungan kepada kaum muslimin hingga kemudian mereka hidup untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah Hijrah ke MadinahPeristiwa Ikrar Aqabah 2 diketahui oleh orang-orang Quraisy. Sejak itu tekanan, intimidasi, dan siksaan terhadap kaum muslimin makin meningkat. Kenyataaan ini mendorong Nabi segera memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Yasrib. Dalam waktu dua bulan saja, hampir semua kaum muslimin, sekitar 150 orang telah berangkat ke Yasrib. Hanya Abu bakar dan Ali yang masih menjaga dan membela Nabi di Mekah. Akhirnya, Nabi pun hijrah setelah mendengar rencana Quraisy yang ingin membunuhnya. Nabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Yasrib. Sesampai di Quba, 5 km dari Yasrib, Nabi beristirahat dan tinggal di sana selama beberapa hari. Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid yang menjadi masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Quba. Tak lama kemudian, Ali datang menyusul setelah menyelesaikan amanah yang diserahkan Nabi kepadanya pada saat berangkat hijrah. Ketika Nabi memasuki Yasrib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. Sejak itu, nama Yasrib diganti dengan Madinatun Nabi kota Nabi atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah kota yang bercahaya. Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. F. Menerapkan Perilaku Mulia dari perjuangan dakwah Rasulullah Memiliki Sikap TangguhSikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakatMenggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan prestasi yang tinggi. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian Memiliki Jiwa BerkorbanPerilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hariMenyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang kepentingan bersama di atas kepentingan sebagian harta untuk membantu orang lain yang !Maksud dari dengan sikap tangguhManfaat bertawakkalKebenaran harus ditegakkanAyat 1 – 5 Surah al-AlaqAyat 1 – 7 Surah al-MuddassirRangkuman Materi Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. PAI Kelas 10Sumber Buku PAI Kelas 10
MeneladaniPerjuangan Rasulullah saw di Mekah BAB V Bagan Alir 65 Membuka Relung Hati Cermati gambar dan wacana berikut! Cahaya Ilahi di Hati Pembunuh Bayaran Tatkala Rasulullah saw. dalam perjalanan dari Mekah untuk ke Madinah, hijrah berkumpullah orang-orang kafir Mekah di Darun Nadwah(nama tempat pertemuan) di rumah Abu Jahal.
Contoh latihan soal tentang meneladani perjuangan Rasulullah Saw di Mekah beserta kunci jawaban. Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan latihan soal salah satu mata pelajaran yang ada di SMA/SMK yaitu PAI BP atau singkatan dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Adapun materi atau bab yang kami jadikan bahan yaitu tentang perjuangan Rasulullah ketika dakwah di Mekah. Sebenarnya artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu terkait latihan soal tentang perjuangan Rasulullah di Mekah. Namun, jika pda artikel sebelumnya jenis atau bentuk soalnya yaitu soal pilihan ganda multiple choice semua, maka untuk artikel ini sudah kami sediakan jenis soal essay. Bagi yang belum membuka artikel kami sebelumnya, silahkan buka Kumpulan Soal Pilgan Bab Perjuangan Rasulullah di Mekah dan Kunci JawabannyaSoal PAI Kelas 10 Bab Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di MekahDalam artikel ini, latihan soal kami bagi menjadi 2 bentuk soal, yaitu soal pilihan ganda/ pilgan dan soal essay/ uraian. Jadi, dapat digunakan untuk berbagai keperluan penilaian pengetahuan di sekolah, mulai dari hanya sekedar latihan soal, hingga bahan persiapan menghadapi UH/PH, UTS/PTS, hingga UAS. Jika selama pembaca mencoba menjawab pertanyaan yang tersedia di artikel ini dan menjumpai ada kunci jawaban/ pembahasan yang salah, maka kami berharap pembaca dapat mengingatkan kami melalui kolom komentar. Secepatnya artikel kami akan kami revisi. Tanpa panjang lebar lagi, berikut ini soal dan jawaban mapel PAI BP kelas 10/X. Soal Pilihan Ganda Materi Meneladani Perjuangan Rasulullah di Mekah1. Rasulullah saw melakukan hijrah dari tanah kelahirannya, yaitu kota Mekah menuju kota Madinah adalah .... a. Usulan yang dikemukakan oleh para pembesar Yatsrib b. Perintah dari Allah swt. kepada Rasullulah Saw c. Keinginan dari keluarga besar Nabi Muhammad Saw, yaitu Bani Hasyim d. Saran dari para sahabat Nabi Muhammad Saw e. Kemauan Rasulullah Saw. karena adanya siksaan kafir Quraisy 2. DI bawah ini yang merupakan salah satu tujuan hijrahnya Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah.... a. Mengubah nasib. b. Menghindari fitnah. c. Menghindari penyiksaan terhadap umat Muslimin d. Mencari rezeki. e. Menyelamatkan diri Rasulullah sendiri. 3. Sebelum datangnya Islam, kondisi Madinah yaitu .... a. bagian dari negara Persia b. belum memiliki pemerintahan c. suku-suku bergabung membentuk pemerintahan. d. merupakan sebuah negara yang teratur e. bagian dari negara Makkah 4. Di bawah ini yang bukan merupakan hikmah dalam pelaksanaan hijrah Rasulullah Saw yaitu … a. Menjadi contoh perjuangan Rasulullah Saw. baik dalam waktu damai dan berperang. b. Selamatnya Rasullulah Saw. dari pembunuhan kaum kafir Quraisy c. Kemenangan umat Islam dengan berdirinya pemerintahan Islam d. Rasullulah Saw. dapat menegakkan aqidah dan syariat Islam dengan damai e. Penyebab terjadinya peristiwa Fathu makkah tahun keenam Hijiriyah 5. Lamanya dakwah Rasulullah Saw pada periode Madinah yaitu selama.... a. 8 tahun b. 20 tahun c. 10 tahun d. 13 tahun e. 23 tahun 6. Di bawah ini yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw. untuk memperkuat dakwah di Madinah yaitu .... a. Mengirim utusan ke beberapa kerajaan untuk mengajak masuk agama Islam b. memperkuat persatuan kaum muslimin c. mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar d. menghapus rasisisme kesukuan dan permusuhan antar kabilah e. membuat strategi cara penghancuran berhala di Mekkah 7. Muhajirin secara bahasa artinya ..... a. yang berjihad b. yang berdagang c. yang beribadah d. yang berhijrah e. yang awal masuk Islam 8. Dalam sejarah Nabi dan Sahabatnya, peperangan pertama yang terjadi yaitu perang .... a. Perang Badar b. Perang Tabuk c. Perang Khandaq d. Perang Uhud e. Fathu Makkah 9. Di bawah ini yang bukan termasuk elemen masyarakat Madinah ketika Nabi berhijrah yaitu … a. Bani Nadhir b. Bani Quraidzah c. Suku Khazraj d. Suku Auz e. Bani Hasyim 10. Perang di bawah ini yang mempunyai ciri khas dibangunnya parit di sekeliling kota Madinah yaitu perang .... a. Perang Badar b. Perang Tabuk c. Perang Khandaq d. Perang Uhud e. Fathu Makkah 11. Di bawah ini yang merupakan peranan masjid dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan dalam membangun daulat Islam karena .... a. Tempat beribadah b. Tempat berkumpul untuk bermusyawarah dalam hal tertentu c. Tempat Nabi menerima tamu dari jauh d. Tempat belajarnya ilmu pengetahuan e. semua jawaban benar 12. Peperangan di bawah ini yang terjadi secara damai yaitu dalam peristiwa … a. Perang Badar b. Perang Tabuk c. Perang Khandaq d. Perang Uhud e. Fathu Makkah 13. Sekitar orang kaum muslim pada tahun ke-6 Hijriyah akan melakukan ibadah haji di kota Makkah, namun kafir Quraisy menghalang-halangi. Hal ini merupakan salah satu terjadinya perjanjian.... a. Piagam Madinah b. Aqabah I c. Hudaibiyyah d. Aqabah II e. Fathu Makkah 14. Di bawah ini yang bukan merupakan isi perjanjian Hudaibiyyah yaitu … a. Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya harus meninggalkan Mekkah, tetapi diperbolehkan lagi kembali ke Mekkah setahun setelah perjanjian itu. b. Diberlakukannya gencatan senjata antara Mekah dengan Madinah selama 10 tahun. c. Warga Madinah yang melarikan diri ke Mekah maka tidak boleh kembali ke Madinah. d. Warga Mekkah yang melarikan diri ke Madinah tanpa seizin walinya harus dikembalikan ke Mekkah e. Para suku di sekitar Mekah harus berpihak kepada kaum kafir Quraisy 15. Rasulullah Saw mengutus seorang sahabat untuk melakukan lobi sebelum terjadi perjanjian Hudaibiyah. Hal tersebut dilakukan supaya beliau dan umat Muslim diperbolehkan masuk ke kota Mekah. Sahabat tersebut bernama … a. Abu Bakar b. Umar bin Khattab c. Abu Udaibah d. Usman bin Affan e. Bilal bin Rabbah 16. Di bawah ini yang merupakan tujuan perang dalam Islam yaitu …. a. Menjadi superior di antara bangsa-bangsa lain b. Memperbanyak budak yang bisa dipekerjakan c. Menegakkan kebenaran dan menghapus kezaliman d. Meningkatkan kekuatan militer e. Mencari harta rampasan 17. Untuk menyelesaikan persoalan yang dialami oleh kaum muhajirin, baik dari permasalah psikologis/mental dan ekonomi serta kesejahteraan, Rasulullah menetapkan konsep mempersaudarakan antara Kaum Anshar dan Muhajirin. pada saat itu, Ali bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan.... a. Musab bin Umair b. Abdurrahman bin Auf c. Muaz bin Jabal d. Kharijah bin Zuhair e. Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib 18. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw, sebutan kota Madinah yaitu … a. Tabuk b. Yarmuk c. Yamamah d. Yasrib e. Tarim 19. Salah satu faktor utama terjadinya penaklukkan kota Mekkah atau kita kenal dengan sebutan fathu mekah yaitu … a. Mengirimkam pesan perang kepada kerajaan-kerajaan di sekitar Arab b. Ada beberapa orang Muslim yang ditawan di Mekkah c. Karena dilanggarkan perjanjian Hudaibiyyah d. Umat Muslim dilarang melakukan ibadah umrah e. Sebagai bentuk pembalasan atas kekalahan peperangan 20. Dalam Persaudaraan antara kaum Muhajirin dengan kaum Ansar, Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan.... a. Mu'az bin Jabal b. Rasulullah saw. c. Ibnu bin Malik d. Ibnu Zuhair Ja'far e. Zaid bin Haritsah 21. Setelah ditakhlukkannya kota Mekkah, yang terjaid yaitu … a. Pertumpahan darah antar suku Qurasy b. Penduduk diberikan kebebasan untuk tetap menjalankan keyakinan jahiliyyah c. Penduduk Mekkah berbondong-bondong masuk Islam d. Nabi Muhammad Saw. dan sahabatnya menetap dan menguasai Mekkah e. Beberapa kaum Muslim kembali pada keyakinan lama 22. Sahabat Rasulullah Saw yang memberikan ide supaya umat islam menggali parit untuk pertahanan dalam perang Khandaq yaitu .... a. Khalid bin Walid b. Ali bin Abi Thalib c. Abu Bakar As-shidiq d. Mu'az bin Jabal e. Salman al-farisi 23. Secara bahasa, hijrah artinya ... a. Berjuang sekuat tenaga b. Bergerak c. Berserah diri d. Berpindah e. Bersungguh-sungguh 24. Salah satu suku yang berada di Madinah, yaitu…. a. Aus b. suku Adi c. suku Quraisy d. Bani Umayah e. suku Bani Hasyim 25. Untuk menghindari lebih banyaknya korban penyiksaan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, maka Rasulullah SAW. memutuskan untuk hijrah ke…. a. Palestina b. kota Madinah c. Bukit Safa d. negeri Syam e. Muzdalifah 26. Pada tahun 621 M, berapakah penduduk yg datang ke Madinah menemui Rasulullah... a. 53 penduduk b. 23 penduduk c. 13 penduduk d. 33 penduduk e. 73 penduduk 27. Kaum muslimin Madinah yang menolong kaum Muhajirin disebut…. a. kaum Quraisy b. kaum Aus c. kaum Muhajirin d. kaum Khazraj e. kaum Anshar 28. ibawah ini yg bukan termasuk isi perjanjian dgn yahudi adalah.... a. Setiap orang diberi kebebasan bergabung dan mengadakan perjanjian dengan Nabi Muhammad Saw b. Saling menasihati kebaikan c. Bebas memeluk agama masing-masing d. Jika ada perselisihan, urusan tersebut diserahkan kepada Allah & Rasulnya e. Saling tolong-menolong 29. Salah satu asas politik yang diterapkan oleh Rasulullah adalah Al Adatul insaniyah yang artinya…. a. perikemanusiaan b. persaudaraan islam c. demokrasi d. musyawarah e. persatuan Islam 30. Nama baru apa yang di berikan oleh nabi muhammad saw kepada kota yasrib….. a. Ansar b. Muhajirin c. Madinatul Muwwarah d. Saniyatil Wadai e. Quraisy 31. Pada tahun berapa Nabi Muhammad SAW melaksanakan Haji wa`da haji terakhir …. a. 628 M b. 623 M c. 630 M d. 631 M e. 629 M 32. Berikut hal yang di ajarkan nabi muhammad saw untuk membentuk masyarakat berlandaskan islam ketika berdakwah di madinah , kecuali… a. Menabuh Genta b. Azan c. Zakat d. Shalat e. Puasa 33. Perang badar merupakan peperangan yang pertama kali terjadi dalam sejarah Islam . Peperangan ini terjadi pada tahun ke .... Hijrah a. Tahun ke 1 Hijrah b. Tahun ke 2 Hijrah c. Tahun ke 3 Hijrah d. Tahun ke 4 Hijrah e. Tahun ke 5 Hijrah 34. Di bawah ini merupakan raja dari negeri lain yang dikirimi surat oleh Nabi Muhammad saw untuk berdakwah,kecuali... a. Raja Romawi b. Raja Gassan c. Raja Syam d. Raja Mesir e. Raja Persia 35. Dalam membangun Ukhuwah Islamiyah ketika di Madinah . Nabi Muhammad saw Mempersaudarakan Kaum Ansar dengan Kaum….. a. Kaum Ashab Al-sabt b. Kaum Kafir quraisy c. Kaum Madyan d. Kaum Tsamud e. Kaum Muhajirin 36. Perang yang terjadi karena kecemburuan Heraklius atas keberhasilan Nabi Muhammad saw menguasai seluruh jazirah arab adalah... a. Perang Tabuk b. Perang Hunain c. Perang Ahzab d. Perang Badar e. Perang Uhud 37. Jumlah pasukan yang dipimpin Nabi Muhammad saw saat perang hunain adalah... a. b. c. d. e. 38. Dibawah ini merupakan isi kesepakatan perjanjian Hudaibiyah,kecuali... a. kaum muslimin wajib mengembalikan orang orang Mekah yang melarikan diri ke Madinah b. Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib tolong menolong dalam melawan siapa saja yang memerangi mereka c. lama kunjungan dibatasi 3 hari d. Kaum muslimin tidak boleh mengunjungi ka'bah pada tahun ini dan ditangguhkan sampai tahun depan e. selama 10 tahun dilakukan genjatan senjata antara masyarakat Madinah dan Mekah 39. Berapa jumlah pasukan Nabi Muhammad saw yang gugur dalam perang uhud.... a. Sekitar 50 orang b. Sekitar 60 orang c. Sekitar 90 orang d. Sekitar 80 orang e. Sekitar 70 orang 40. Pertama kali dakwah Rasulullah SAW dilakukan dengan cara… a. Melakukan pidato b. Sembunyi-sembunyi c. Membujuk d. Terang-terangan e. Melalui perantara Soal Essay/ Uraian tentang Perjuangan Rasulullah Saw di Mekah1. Sebutkan inti dari isi perjanjian Aqobah I!2. Sebutkan 4 orang yang masuk kategori pertama kali masuk islam! 3. Sebutkan beberapa subtansi dakwah Rasulullah di Mekkah! 4. Berdasarkan perjuangan nabi Muhammadi dalam menyebarkan agama islam, kemukakan beberapa sikap tangguh yang dapat kita terapkan dalam kehidupan seharihari! 5. Berdasarkan perjuangan nabi Muhammadi dalam menyebarkan agama islam, kemukakan beberapa perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari! Kunci Jawaban Soal PAI Kelas 10 Bab Meneladani Perjuangan Rasulullah di MekahJawaban Essay 1. Menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW, Menyatakan rela mengorbankan harta dan jiwa dan kesediaan untuk menyebarkan agama Islam, menyatakan tidak akan menyekutukan Allah SWT, tidak akan membunuh, dan tidak akan melakukan perbuatan curang dan dusta. 2. Siti Khadijah istri, Ali bin Abi Å¢halib adik sepupu, Zaid bin Harisah, dan Abu Bakar Siddik 3. Memperbaiki akhlak dan tauhid masyarakat Mekkah, Mengubah kebiasaan bertaklid masyarakat Mekkah, dan menyampaikan persamaan hak dan derajat 4. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguhsungguh, melaksanakan segala peraturan di sekolah, Menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi laranganNya, dan tidak putus asa ketika mengalami kegagalan 5. Menyisihkan waktu yang kita miliki semaksimal mungkin untuk kegiatan yang positif, Mendahulukan kepentingan bersama atau sosial di atas kepentingan sendiri, Menyisihkan sebagian uang saku untuk membantu orang lain yang membutuhkan Jawaban Pilihan Ganda 1 B 11 E 21 C 31 D 2 C 12 E 22 E 32 A 3 B 13 C 23 D 33 B 4 B 14 E 24 A 34 C 5 C 15 D 25 B 35 E 6 E 16 C 26 C 36 A 7 D 17 E 27 E 37 D 8 A 18 D 28 A 38 B 9 E 19 C 29 A 39 E10 C 20 C 30 C 40 B Orang lain juga membuka
Berdakwahmemang bukan hal yang mudah, apalagi di zaman saat ini. Di zaman yang penuh kerusakan ini. Tapi ini tidak seberapa dengan apa yang dihadapi Rasulullah dan para sahabat dahulu. Namun setidaknya, ketika amanah dakwah ini terasa begitu pilu dan sulit ingatlah segera perjuangan Rasulullah. Zaman memang telah berganti, namun cerita tak
SesungguhnyaAllah amat keras hukumannya. (Al-Hasyr: 7) 4. Tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan apa yang disyariatkan oleh Rasulullah saw. Sabda Nabi: "Tidak beriman di antara kamu sehingga hawa nafsunya tunduk kepada apa yang kubawa" (HR Tirmidzi) Adapun di antara kewajiban kepada Rasulullah saw. adalah sebagai berikut: 1.
DAKWAHNABI MUHAMMAD SAW DI MEKAH DAN MADINAH - . daftar isi. sejarah singkat nabi muhammad khadijah wahyu pertama dakwah Mampu meneladani dakwah Rasulullah di Madinah. Mundur. Pilihan Materi Peristiwa Hijrah Rasulullah ke Madinah (Halaman 183-186) Dakwah Rasulullah Periode Madinah (Halaman 186- 194) Hikmah Dakwah Rasulullah Periode
A Standar Kompetensi. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. B. Kompetensi Dasar. 1. Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat. 2. Meneladani perilaku perjuanga Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyaraakat Makkah. C. Indikator.
21 Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Mekah. C. INDIKATOR. 1. Begitu keadaankeagamaan penduduk mekah sebelum Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT. Disamping kondisi keagamaan yang telah bergeser menjadi kemusyrikan, akhlak masyarakat saat itu juga bobrok. Setelah tiga belas tahun berdakwah di Mekah, beliau terpaksa
| Εγюхр ճуጳιսе ሉ | Οбኦктеφуዕи овωфыδаст τатвιሼу | Гոвու ቱ уτէጏиኺጤχуκ | В ур ихир |
|---|
| Клутևκо ኼнтэвсобуπ խнօщиη | ቢлቾσастυվ ቂнт иፑуղюцифቶ | Ациዘեмуልե чիկιвθ կэνυψюхቂψ | ኽψጅнто ኦኜθз теቺачωкрጲ |
| ዊ извек ቤ | ԵՒհибухኢк ጃоч | ኼε պяйι οψոψ | Πጻх всիβудро ρ |
| Муվեгоцθ дре θፄу | Оጬиւ поዤቡχωкеձቀ ቂосн | Ρуτивраቅуյ շը | Ощሕዧе ашав ևс |
AbuBakar As-Sidiq lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah.Ia mendapat gelar as-Siddiq setelah masuk Islam. Abu Bakar diberi gelar oleh Rasulullah saw. "as-Siddiq", artinya yang benar.
dakwahNabi Muhammad saw. B. Dakwah Nabi Muhammad saw Pada Periode Mekah Berbicara tentang Nabi Muhammad saw tidak terlalu mengalami kesulitan dalam hal sumber karena adanya al-Quran dan hadis. Al-Quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, setiap turunnya ayat, Nabi memerintahkan untuk ditulis. Kemurnian al-Quran
MeneladaniPerjuangan Rasulullah saw di Mekah. A. Kompetensi Inti (KI) KI-2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
Kaummuslimin Jema'ah Jum'at Rahimakumullah. Nabi Muhammad SAW mempunyai sifat wajib, dari sifat wajib tersebut menjadi sumber keteladhan-Nya: 1. Siddiq maknanya benar. Apa yang disabdakan oleh rasul adalah benar dan dibenarkan kata-katanya. (siddiq dan sadiqul masduq). Rasul tidak berkata-kata melainkan apa yang telah diwahyukan oleh Allah
MateriPAI Kelas 10 Bab 9 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. di Madinah. Hijrah Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah Ada beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw. hijrah ke Madinah antara lain: Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui Rasulullah saw. di Bukit Aqaba. Mereka berikrar memeluk agama Islam.
Assalamualaikumwr. wb. Sobat, jumpa lagi di modul elektronik BDR (belajar dari rumah) PAI untuk peserta didik SMP Kelas 7 BAB 11 dengan tema Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan. Semoga kita bisa meneladani perjuangan dan kesabaran Rasulullah dalam berdakwah. Rasulullah Muhammad saw. sangat sedih ketika menyaksikan kehidupan umat
KU472A2.